Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 24 Agustus 2022: Tak Ada Guguran Lava Pijar, 14 Kali Gempa Guguran
Aktivitas Gunung Merapi pagi ini, Rabu (24/8/2022) landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini, Rabu (24/8/2022) landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Agus Budi mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 Agustus 2022
“Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 12-17 °C, kelembaban udara 62-97.2 persen dan tekanan udara 837.2-916.5 mmHg,” kata dia.
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 15-30 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 14 kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 19,5-121,4 detik.
Hembusan terjadi sebanyak 6 kali dengan amplitudo 3-4 mm berdurasi 18,4-54,8 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 14 kali dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0.5-0.6 detik, berdurasi 5.6-10.8 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Naik Rp 4.000 per Gram, Berikut Rincian Harga Emas ANTAM Hari Ini
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tegasnya. (ard)
