Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Tim Penilaian UNESCO Datang ke Pasar Beringharjo, Ini Kata UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro
Melalui kunjungan UNESCO , Pasar Beringharjo sebagai satu di antara pasar tertua di DIY, menjadi nilai lebih dalam eksistensi pasar itu sendiri.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim penilaian United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO ) telah berkunjung ke Pasar Beringharjo , Kota Yogyakarta pada Rabu (24/8/2022) pukul 13.34 WIB.
Maksud kunjungan tersebut ialah untuk menilai satu di antara Kawasan Sumbu Filosofi.
Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro , Ekwanto, merasa bangga atas kunjungan tersebut.
"Di mana peninggalan heritage berupa Pasar Beringharjo yang sudah di bangun sejak jaman dulu sampai sekarang, masih eksis, terjaga dan terpelihara dengan baik," kata Ekwanto kepada Tribunjogja.com melalui pesan singkat, Rabu (24/8/2022) malam.
Hal itu pun menjadi bukti kebenaran atas usulan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogayakarta kepada UNESCO, dalam hal ini sebagai salah satu Badan PBB yang mengurusi Kebudayaan untuk menjadi Warisan Budaya Dunia.
Baca juga: Kompetisi Produk Kreatif dalam Rangkaian Peringatan 50 Tahun Konvensi Warisan Dunia UNESCO
Lanjutnya, dengan visitasi dari UNESCO ke Pasar Bringharjo menjadi bukti riil bagi UNESCO untuk melihat dengan mata kepala sendiri, baik itu mengenai keberadaan dan transaksi ekonomi yang berfungsi dengan baik di Pasar Beringharjo .
Melalui kunjungan UNESCO , Pasar Beringharjo sebagai satu di antara pasar tertua di DIY, menjadi nilai lebih dalam eksistensi pasar itu sendiri.
"Hal itu, juga bisa menambah trust atau kepercayaan bagi dunia luar, bahwa berkunjung ke Pasar Bringharjo adalah aman dan nyaman. Sehingga jumlah kunjungan wisatawan pun bisa bertambah banyak. Baik itu wisatawan dari luar Yogyakarta maupun luar negeri yang turut beramai-ramai mengunjungi Pasar Bringharjo dan khususnya Malioboro," terangnya.
Atas kunjungan UNESCO ke Pasar Beringharjo , Ekwanto turut memberikan harapan terbaik mengenai eksistensi Pasar Beringharjo .
"Dengan kunjungan UNESCO secara langsung itu, kami sebagai masyarakat Yogyakarta turut berdoa, semoga apa yang menjadi cita-cita bersama 'Yogya Menuju Warisan Budaya Dunia' bisa segera terwujud," pintanya.
Di samping itu, Pasar Bringharjo yang menjadi pusat transaksi ekonomi, juga memiliki makna filosofi tersendiri.
Maka dari itu, Yogyakarta akan semakin lebih luar biasa.
Ekwanto pun menceritakan makna dari filosofi Pasar Beringharjo .
"Atas referensi pengetahuan buku yang pernah kami baca mengenai Pasar Beringharjo, di mana Pasar Bringharjo itu bermakna filosofi sebagai simbol dalam perjalanan tujuan akhir hidup manusia (Paraning Dumadi). Di situ terdapat simbol Godaan Duniawi seperti 3TA, yakni harTA, tahTA, dan waniTA," tuturnya.
Melalui hal itu, sebagai mana dimaksudkan untuk mengeliminasi Godaan Duniawi.
Sehingga, hal-hal tersebut dapat layak memasuki kehidupan yang abadi.