Berita Jogja Hari Ini
Menoreh Institute Gelar Diskusi, Guru Besar UGM dan UNY: Pentingnya Pemahaman Pelajar Pancasila
Menoreh Institute menggelar diskusi publik mengenai polemik dugaan pemaksaan berjilbab di lingkungan sekolah, Senin (15/8/2022).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menoreh Institute menggelar diskusi publik mengenai polemik dugaan pemaksaan berjilbab di lingkungan sekolah, Senin (15/8/2022).
Diskusi publik itu menghadirkan beberapa pakar pendidikan dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan pokok bahasan Pelajar Pancasila.
Pakar Pendidikan UNY sekaligus pimpinan Menoreh Institute Dr. Deni Herdianto melakukan survey terhadap 925 responden di seluruh Indonesia terkait Profil Pelajar Pancasila.
Baca juga: Paylater Berikan Kemudahan Pembayaran Bagi Masyarakat, ISEI Yogyakarta: Harus Bijak
"Hasil survey menjelaskan bahwa 50 persen responden sudah mengetahui tentang profil pelajar pancasila, sementara 33 persen mengetahui sebagian dan 17 persen tidak mengetahui sama sekali," jelasnya, melalui keterangan resmi, Rabu (17/8/2022).
Ia menambahkan, 70 persen responden juga menyatakan bahwa guru paling berperan dalam membentuk profil pelajar pancasila, 53 persen menyatakan orang tua paling berperan, 45 persen lingkungan, dan 23 persen menyatakan lingkungan yang paling berperan.
Sementara itu terkait pelaksanaan ibadah, bersikap, dan berpenampilan sesuai ajaran agama masing masing 83 persen menyatakan hal tersebut merupakan implementasi penting dari profil pelajar pancasila.
Guru Besar UNY Prof. Khairudin menyampaikan tentang elemen kunci gotong royong dalam pendidikan adalah kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
Menurutnya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan profil pertama yang semestinya dimiliki oleh pelajar Pancasila.
"Guru adalah sosok yang sangat penting peran nya dalam hal ini. Sehingga jika ada guru mengajarkan muridnya untuk beribadah dan taat agama semestinya tidak dipermasalahkan," kata dia.
Ia menyebut, dugaan kasus pemaksaan berjilbab oleh guru di salah satu SMA Negeri Kabupaten Bantul saat melaksanakan tugasnya bisa terjadi karena komunikasi yang kurang baik antara orang tua dengan pihak sekolah.
"Perbaikan komunikasi dan kerjasama sekolah dan orangtua wali menjadi sangat penting saat ini," ujarnya.
Sementara Guru Besar UGM Prof Yuny Erwanto menyampaikan, orang tua perlu bertindak bijaksana.
"Komunikasi dan kerjasama antara orang tua dengan sekolah adalah mutlak sangat penting untuk keberhasilan pendidikan," terang dia.
Prof Yuny menambahkan bahwa berbagai problem ini merupakan pekerjaan rumah bersama yang diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antara institusi pendidikan dan orang tua.
"Bukan saatnya sebenarnya berpolemik saling mencari kesalahan. Saatnya berkolaborasi mencari solusi, jika ada kesalahan saling memaafkan," tambahnya.
Baca juga: PLN Bagikan 1.000 Bendera Pada Warga Jateng-DIY dalam Rangka Peringatan Kemerdekaan RI