Berita Jogja Hari Ini
Kasus Kebakaran di Kota Yogyakarta Melonjak, Didominasi Dampak Korsleting dan Faktor Kelalaian
Selain faktor cuaca dan korsleting jaringan listrik, kelalaian warga masyarakat pun memberi andil terhadap peningkatan kasus kebakaran
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kasus kebakaran di Kota Yogyakarta mengalami lonjakan cukup signifikan hingga pertengahan tahun 2022 ini.
Selain faktor cuaca dan korsleting jaringan listrik, kelalaian warga masyarakat pun memberi andil terhadap peningkatan insiden kebakaran tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, berujar berdasarkan data hingga Juli 2022, tercatat 37 kasus yang sudah ditangani petugasnya.
Sementara sepanjang 2021 silam, pihaknya hanya menangani 50 kejadian kebakaran.
"Jadi, hingga pertengahan tahun sudah melebihi separuh kasus 2021 kemarin. Sehingga kalau dihitung memang ada peningkatan kasus," ungkap Octo, Senin (15/8/2022).
Ia pun mencontohkan, sepanjang Juli 2022 lalu kebakaran terjadi cukup masif di Kota Yogyakarta.
Tercatat 11 kejadian di dalam kota Yogyakarta dan 9 di luar kota Yogyakarta mendapat penanganan dari petugasnya.
Dari rentetan kasus di wilayah Kota Pelajar, sebanyak 3 di antaranya menimpa rumah penduduk.
"Ya, ada 3 kebakaran yang menimpa hunian warga kota, kemarin sudah kami berikan bantuan," tandasnya.
Octo memaparkan, kecenderungan peningkatan kasus ini disebabkan oleh problem instalasi listrik yang kadang tidak terawasi dengan baik.
Entah disebabkan gangguan hewan seperti tikus, hingga pemanasan karena faktor cuaca yang cukup ekstrem di siang hari dalam sebulan terakhir.
"Selain itu, ada faktor kelalaian juga, seperti kemarin di beberapa titik, karena membakar obat nyamuk dan sampah. Termasuk, yang terakhir itu, ada warga yang niatnya bakar sarang tawon, tapi pohonnya ikut terbakar," urainya.
Sebagai upaya antisipasi, pihaknya pun memaksimalkan peran relawan pemadam kebakaran (redkar) yang saat ini sudah memiliki 703 personel dan tersebar di seluruh RW di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, selain pencegahan dini, mereka juga punya tanggung jawab terkait edukasi.
"Tugas utamanya adalah edukasi ke masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di lingkungannya. Terus, ketika terjadi kebakaran, mereka juga bertugas menyampaikan infomasi ke kami," ujarnya.