BI Sebut Perkembangan Ekonomi di DIY Pada Triwulan II 2022 sebesar 5,2 Persen Year on Year
Guna mendorong pemulihan perekonomian DIY melalui akselerasi pembiayaan perbankan, Bank Indonesia menggelar diskusi sekaligus business matching
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
"Dibalik optimisme perekonomian nasional, tantangan terbesar saat ini ialah inflasi yang sudah mencapai 4,94 persen atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 3 plus -1," ujarnya.
Secara umum, peningkatan inflasi terjadi diseluruh wilayah Indonesia, peningkatan inflasi itu di dorong oleh floatel food terutama dipengaruhi oleh harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca.
"Sejalan dengan perekonomian nasional, untuk perkembangan ekonomi di DIY pada triwulan II 2022 masih tumbuh positif sebesar 5,2 persen year on year," pungkasnya.
Bahkan 2022, juga akan tumbuh proyeksi berkisar 4,9 persen hingga 5,7 persen year on year.
Hadir pula Kepala Otoritas Jasa Keuangan DIY Parjiman dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) DIY Wawan Hermawan.
Parjiman pun menerangkan mengenai capaian dan proyeksi UKM di Yogyakarta.
"Walau pun kemarin kita mengalami krisis, tapi Alhamdulillah perkembangan kita saat ini sudah bagus sekali dan trennya selalu meningkat," bebernya.
Berdasarkan data dari segi aset per Juni 2022 tumbuh 6,67 persen, DPK 5,80 persen dan kredit 6,19 persen.
Mengenai penyaluran kredit perbankan di DIY pada Juni 2022 mengalami peningkatan dibandingkan Mei 2022.
Di mana diiringi dengan perbaikan kualitas peyaluran kredit yanh ditujukan dari rasio NPL yaitu sebesar 3,57 persen pada mei dan 3,46 persen pada Juni 2022.
Untuk pertumbuhan kredit UMKM perbankan di DIY pada Juni 2022 sebesar 20,96 persen dari bulan sebelumnya yakni Mei berupa 19,96 persen.
Sementara itu, Wawan Hermawan turut memaparkan kondisi UMKM dari industri kreatif dalam menghadapi tantangan permasalahan mengenai keuangan dengan solusi pengelolaan keuangan berupa digitasiasi.
Pembiayaan kepada UMKM baik melalui perbankan atau lembaga keuangan merupakan hal terpenting agar UMKM dapat naik kelas.
"Sangat penting bagi UMKM untuk memahami tentang Inklusi Keuangan Digital dan Pembiayaan UMKM dalam mengakses/ menggunakan produk layanan jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, investasi, teknologi finansial dan lain sebagainya,” katanya. (Nei)