Aktivitas Gunung Merapi Senin 15 Agustus 2022 Pagi Ini: Ada 4 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya
Gunung Merapi teramati mengeluarkan 4 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km, Senin (15/8/2022) pagi ini
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 4 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km, Senin (15/8/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama enam jam, mulai 00.00-06.00 WIB:
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi, mengatakan secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 75-88 persen dan tekanan udara 568-717 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah,” kata dia.
Gempa guguran terjadi sebanyak 20 kali dengan amplitudo 3-19 mm berdurasi 25,5-105,2 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 13 kali dengan amplitufo 3-9 mm, S-P: 0,5-0,7 detik berdurasi 5,6-10,8 detik.
Tektonik jauh terjadi satu kali dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak terbaca
Tektonik jauh terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak terbaca, durasi 63,7 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” kata dia.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)