Berita Kulon Progo Hari Ini

Tingkatkan Hasil Tangkapan Ikan dan Minimalisir Laka Laut, BMKG Bekali Nelayan dengan SLCN

Sekolah lapang cuaca nelayan (SLCN) digelar untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan yang diperoleh nelayan .

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati tengah menyampaikan ketinggian gelombang yang terjadi di Samudera Hindia, ditandai dengan warna merah yang ditunjukkan di dalam peta. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Dwikorita Karnawati menyebut sekolah lapang cuaca nelayan ( SLCN ) dilakukannya untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan yang diperoleh nelayan .

Selain itu, juga meminimalisir terjadinya kecelakaan laut (laka laut) yang kerap dialami mereka.

Untuk itu, para nelayan di Kabupaten Kulon Progo dibekali pengetahuan terkait perubahan cuaca maritim di laut. 

Pasalnya, data dari hasil monitoring yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa laju kenaikan suhu udara berdampak terhadap perubahan iklim yang sangat drastis. 

Baca juga: Suhu Dingin atau Bediding di DIY Diperkirakan sampai Agustus 2022, Ini Penjelasan BMKG

Sekarang ini, laju kenaikan suhu udara sudah mencapai 1,1 derajat celsius.

Kondisinya berbeda dengan masa pra industri sekitar 10 tahun yang lalu selama periode 1850-1900.

Bahkan, BMKG menganalisis suhu udara terus mengalami kenaikan hingga mencapai 3 derajat celsius. 

"Sekarang baru 1,1 saja kejadian ekstrem sudah semakin sering, intensitasnya semakin menguat dan durasinya makin panjang. Bayangkan kalau 3,3 menjadi sangat berisiko terutama pengaruhnya berdampak ke nelayan," jelasnya di sela pembukaan SLCN di Pendopo Aula Pantai Glagah, Kamis (11/8/2022). 

Akibatnya, para nelayan sudah tidak bisa memprediksi cuaca yang akan terjadi secara mandiri. 

"Mereka (nelayan) sudah kehilangan keteraturan alam, ilmu titennya menjadi kacau. Karena suhu muka air laut semakin meningkat," kata Rita. 

Dia menyebut kenaikan suhu air laut sudah mencapai 29 derajat celcius.

Padahal normalnya dikisaran 25-26 derajat celsius.

Dengan adanya kenaikan suhu maka terjadi badai tropis yang menyebabkan tingginya gelombang air laut.

Sehingga nelayan tidak hanya kehilangan hasil tangkapan ikan melainkan juga keselamatannya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved