Polisi Tembak Polisi
Presiden Jokowi Minta Aparat Ungkap Kebenaran di Balik Kematian Brigadir J
Jokowi meminta aparat tak ragu-ragu mengungkap kebenaran di balik tewasnya Brigadir J tersebut
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com - Presiden Joko Widodo kembali meminta aparat kepolisia untuk mengungkap kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J seterang-terangnya.
Jokowi meminta aparat tak ragu-ragu mengungkap kebenaran di balik tewasnya Brigadir J tersebut.
"Sejak awal saya sampaikan, usut tuntas, jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutup-tutupi, ungkap kebenaran apa adanya," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, usai peresmian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (9/9/2022).

Menurut Jokowi, jangan sampai kasus tersebut menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Citra Polri harus terus dijaga.
"Jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Itu yang paling penting. Citra Polri apapun harus tetap kita jaga," ujar Jokowi.
Baca juga: Resmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Jokowi: Habis Berapa Pak? Gede Banget Seperti Ini
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pihak Istana lebih keras dalam mendesak pengungkapan kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Baca juga: Siapa Tersangka Baru Kasus Kematian Brigadir J? Kapolri Umumkan Sore Ini
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menekankan pentingnya desakan dari Istana agar kasus tersebut dapat terungkap secara jelas.
“Saya akan datang lagi kepada Istana untuk meminta supaya Istana lebih keras menekan, supaya keluar terbuka semua seterang-terangnya yang salah ya salah, salahnya apa, ya dia harus menanggung hukuman,” kata Taufan, dalam webinar yang digelar Sabtu (6/8/2022).

Taufan mengaku marah setiap kali menonton pemberitaan kasus kematian Brigadir Yosua di televisi. Salah satunya adalah mengenai rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi yang belum jelas.
Ia mengingatkan agar polisi memberikan keterangan secara terbuka terkait rekaman CCTV saat kejadian penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Cara Komnas HAM Telusuri Dugaan Pelecehan yang Dialami Istri Ferdy Sambo, Libatkan Komnas Perempuan
“Saya akan lapor ke Presiden, itu ancaman bahasa saya untuk mengatakan ‘hey, kalian jangan bohong tentang CCTV’,” ujar Taufan.(*)