Tahun Baru Islam
MENGAPA Tidak Boleh Keluar Rumah di Malam 1 Suro? Ternyata Ini Alasannya
Malam 1 Suro dipercaya sebagai datangnya Aji Saka ke Pulau Jawa. Mitosnya, itu dapat membebaskan rakyat dari genggaman makhluk gaib.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
TRIBUNJOGJA.COM - Tahun baru Islam atau yang biasa disebut 1 Muharram bisa dibilang menjadi tanggal yang penting untuk umat muslim.
Sebab, mereka akan memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Lantas, darimana asalnya 1 suro bisa berkaitan dengan tahun baru Islam?
Mengutip berbagai sumber, nama Suro diciptakan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) sejak kerajaan Mataram Islam.
Konon, kalender Saka (kalender Jawa dan Hindu) ingin diubah oleh Sultan dengan tujuan untuk bisa sepadan dengan penanggalan Islam.
Di balik itu, Sultan juga ingin menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah akibat berbeda keyakinan, yakni penganut Kejawen (kepercayaan orang Jawa dengan Putihan (Kepercayaan Islam).
Malam 1 Suro dipercaya sebagai datangnya Aji Saka ke Pulau Jawa.
Mitosnya, itu dapat membebaskan rakyat dari genggaman makhluk gaib.
Masyarakat Jawa khususnya Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, dan Kasepuhan Cirebon tak akan melewatkan ritual rutinnya setiap tahun untuk memperingati malam yang sakral itu.
Baca juga: 21 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1444 H yang Indah dan Sopan untuk Guru, Dosen, dan Calon Mertua
Mengelilingi benteng keraton, memandikan benda-benda pusaka, berendam di kali, mandi kembang, dan mengarak kerbau bule merupakan beberapa ritual yang dilakukan dan dianggap membawa keberkahan pada malam 1 suro.
Bukan hanya dipercaya membawa berkah, malam 1 suro juga dianggap membawa sial bagi mereka yang melanggar pantangan menurut kepercayaan setempat.

Salah satu mitos yang santer dibicarakan adalah pantangan untuk keluar rumah.
Kenapa di malam 1 suro orang tidak boleh keluar rumah?
Konon, banyak aura negatif yang keluar di malam tersebut sehingga membahayakan manusia.
Jika mau keluarpun harus berhati-hati dan sebisa mungkin hindari banyak hal yang sekiranya rentan menjadi kecelakaan, seperti berkendara roda dua tanpa helm.