Berita Jogja Hari Ini

Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Ini Skema Pembelajaran Luring di Kota Yogya

Penentuan PTM akan berlanjut atau tidak ini tergantung dari jumlah penularan di lingkungan sekolah.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Alexandra_Koch
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta mengalami lonjakan dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir.

Namun, pembelajara tatap muka ( PTM ) terbuka peluang tetap dipertahankan, meski ada siswa yang terpapar virus corona, setelah dilakukan skrining acak nantinya.

Kepala SD N Lempuyangwangi, Esti Kartini mengatakan, seandainya ada siswa yang diketahui terpapar Covid-19 , entah hasil pemeriksaan kolektif atau mandiri, pihak sekolah pun akan menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta .

Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, ia menjelaskan, penentuan PTM akan berlanjut atau tidak ini tergantung dari jumlah penularan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta Mulai Meningkat, Legislatif Berharap PTM Dipertahankan

Sehingga, jika sebarannya masih terkendali, bukan tidak mungkin, pembelajaran luring tetap dilangsungkan.

"Kami selalu koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan akan mengikuti arahan. Mungkin, kalau nanti ada yang terpapar, kelas yang kena Covid-19 kita off-kan dulu. Jadi, tidak semuanya berhenti, ya," tandas Esti, Jumat (29/7/2022).

Setali tiga uang, Kepala SMP N 1 Yogyakarta, Niken Sasanti, menyampaikan, sekolah sudah memiliki pedoman khusus yang disusun satgas internal jika ada siswa yang terpapar Covid-19 .

Ia menjelaskan, pola penanganannya bakal melibatkan Dinas Kesehatan via Puskesmas.

"Kalau murid terpapar langsung diminta isoman, lalu kami melaporkannya ke pihak terkait dan Puskesmas. Kemudian, ada pelacakan kontak erat siswa tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jogja Meningkat Hantui PTM Sekolah, Orangtua Siswa: Jangan Belajar Daring Lagi

"Siswa yang sudah kontak itu juga kami minta isoman, ya. Terkait PTM , masih jalan, dan tentunya tetap berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan pelaksanaannya," lanjut Niken.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta , Budi Santosa Asrori berujar, pemeriksaan akan dilakukan secara acak, dengan mengambil sample 10 persen dari total siswa sekolah yang bersangkutan.

Menurutnya, jumlah tersebut sudah mewakili kondisi riil di lingkungan sekolah itu.

"Kalau nanti ada temuan siswa yang positif, tentu Dinkes melakukan pelacakan. Kemudian, kelas yang bersangkutan kita off-kan lima hari. Tetapi, cuma kelas yang ada kasus positif saja, yang lainnya tetap masuk," ucapnya. ( Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved