Update Corona di DI Yogyakarta
Hasil Surveilans PTM, 33 Siswa dan 3 Tendik di Kulon Progo Terpapar Covid-19
Temuan kasus itu didapatkan dari 41 sekolah di berbagai jenjang pendidikan yang sudah dilakukan surveilans.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaksanaan surveilans pembelajaran tatap muka ( PTM ) tahap ketiga di Kabupaten Kulon Progo masih berlangsung.
Per hari ini, satuan tugas (satgas) Covid-19 setempat menemukan 33 siswa dan 3 tenaga kependidikan (tendik) yang terkonfirmasi positif Covid-19 .
Temuan kasus itu didapatkan dari 41 sekolah di berbagai jenjang pendidikan yang sudah dilakukan surveilans.
Untuk itu, satgas Covid-19 mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Baca juga: Positivity Rate di Kulon Progo Capai 2,06 Persen, Surveilans PTM Disinyalir Jadi Penyebabnya
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo , Baning Rahayujati mengatakan pihaknya telah melakukan pengambilan sebanyak 1.704 sampel di 41 sekolah.
Di antaranya 1 sekolah luar biasa, 22 sekolah dasar (SD), 9 sekolah menengah pertama (SMP) dan 9 sekolah menengah atas (SMA).
Dari pemeriksaan tersebut, ia mendapati 36 orang yang positif Covid-19 .
"Per hari ini ada 36 orang yang positif. Terdiri dari 3 tenaga kependidikan (tendik) dan 33 siswa. Mereka saat ini tengah menjalani isolasi mandiri," kata Baning saat ditemui awak media, Kamis (28/7/2022).
Dengan adanya temuan kasus tersebut, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan penyesuaian.
Jika kasus positif di bawah 5 persen, satgas Covid-19 akan melakukan penutupan kelas.
Sedangkan jika melebihi, penutupan dilakukan untuk lingkup sekolah.
Penutupan dilakukan selama 10 hari sejak diambil sampelnya.
"Penutupan kelas dilakukan di 4 SD, 3 SMP dan 1 SMA. Kalau yang ditutup sekolahnya ada 2 SD dan 2 SMA. Untuk itu, pembelajaran dialihkan secara daring. Sementara 1 SLB aman," ucap Baning.
Satgas Covid-19 masih melanjutkan surveilans PTM di wilayahnya hingga 2 Agustus mendatang.
Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Meningkat, Satpol PP Kulon Progo Kembali Tertibkan Penerapan Prokes
Total ada 2.111 siswa serta 204 guru dan tendik di 61 sekolah yang menjadi target sasaran surveilans tersebut.
Sehingga tersisa 20 sekolah yang belum dilakukan surveilans.
Selain surveilans, satgas Covid-19 juga melakukan pemeriksaan tes antibodi.
Baning menyebut, kekebalan antibodi yang terbentuk di Kulon Progo sudah cukup bagus.
Di jenjang pendidikan sekolah luar biasa (SLB), SD dan SMP di angka 87 persen.
"Justru antibodi yang paling rendah di SMA, hanya 72 persen," ucapnya
Adapun perilaku terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi anak sekolah yang perlu diperhatikan karena terjadi penurunan.
"Yang kita harapkan, harusnya lebih dari 80 persen. Sementara di SMA hanya 62,86 persen, SMP 72,2 persen dan SD 58,2 persen," ujar Baning.
Untuk diketahui, surveilans PTM tahap pertama di Kulon Progo pernah dilakukan pada November 2021 lalu.
Saat itu, didapatkan positivity rate 4,24 persen.
Kemudian surveilans tahap kedua Februari 2022 dengan positivity rate 8,78 persen.
Terkait total keseluruhan kasus sejak awal 2022, Baning mencatat ada 7.347 orang yang terpapar Covid-19 .
Rinciannya, 42 orang masih isolasi, 7.204 orang selesai isolasi dan 101 orang dilaporkan meninggal.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar memperketat prokes dikarenakan virus corona masih ada.
Terutama masyarakat yang memiliki keluarga yang berisiko tinggi seperti lansia dan komorbid.
"Yang paling penting bersedia divaksin booster, karena capaian kita masih rendah," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )
