Gesekan Suporter Sepak Bola

Komentari Kericuhan Pasoepati di Yogya, Sesepuh Suporter Solo: Kedewasaan Suporter Adalah Keharusan

Menurutnya, kedewasaan suporter ini adalah hal yang mutlak dimiliki oleh para pendukung agar insiden gesekan bisa diminimalisir ke depannya.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Penikmat Bola Solo sekaligus Tokoh Suporter, Mayor Haristanto. Dia meminta agar suporter tidak mengumbar kemarahan di area publik. 

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Kericuhan suporter Persis Solo dengan warga saat melintas di wilayah DIY mendapat perhatian dari banyak pihak.

Mulai dari petinggi Persis Solo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Polda DIY hingga Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Tak hanya itu, sesepuh  suporter di Solo pun turut berkomentar terkait insiden yang menyebabkan sejumlah orang terluka tersebut.

Sesepuh suporter di Solo, Mayor Haristanto menyebut gesekan antar suporter apat dicegah jika pendukung klub sepak bola memiliki kedewasaan dalam memberikan dukungan terhadap klub kebangganya.

Menurutnya, kedewasaan suporter ini adalah hal yang mutlak dimiliki oleh para pendukung agar insiden gesekan bisa diminimalisir ke depannya.

"Kedewasaan suporter adalah keharusan," terang Mayor dikutip dari Tribunsolo.com.

"Semua kudu sadar bahwa provokasi, tindak anarki harus ditiadakan. Sepakbola itu menyatukan dan menghibur. Buat apa rusuh ?," tambahnya.

Tak hanya dewasa dalam memberikan dukungan terhadap klub sepak bola kebanggaanya, menurut Mayor Haristanto, untuk mencegah terulangnya kembali kericuhan yang melibatkan suporter sepakbola, termasuk suporter yang berasal dari Solo, semuanya harus bijak dalam memanfaatkan media sosial.

Terlebih, media sosial bisa saja menjadi ruang-ruang untuk memantik provokasi yang bisa berujung tindak anarki.

"Penggunaan medsos bila tidak dewasa menyikapi bisa nambah masalah," ujar dia.

"Jadi, suporter kita perlu kedewasaan, perlu bijak dan tidak terlalu vulgar bermedia sosial," kata dia.

"Tahan jangan umbar kemarahan dan dengki di area publik. Tidak elok," tambahnya.

Baca juga: Sri Sultan HB X Pertanyakan Tindakan Provokasi dari Suporter Persis Solo di Tugu Jogja

Baca juga: Pernyataan Sri Sultan HB X soal Keributan Suporter Sepak Bola yang Terjadi di DIY

Sementara sebelumnya Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mempertanyakan maksud dari suporter Persis Solo yang melakukan tindakan provokasi di kawasan Tugu Jogja.

Sri Sultan mengaku sangat menyayangkan peristiwa kekerasan yang kembali terjadi di wilayah DIY tersebut.

"Kita baru diingatkan perkelahian yang lain (di Babarsari) kemarin, sekarang terjadi perkelahian yang lain juga. Kenapa yang selalu terjadi kekerasan fisik, alasannya apa?," kata Sultan saat dimintai tanggapan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, (26/7/2022).

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved