Berita Bantul Hari Ini
Bantul Targetkan Jadi Kota Kreatif Tingkat Dunia
Di Bantul ada 75 sentra industri, yang 44 di antaranya industri kreatif. Selain itu, ada 128 ribu pelaku UMKM meski luas wilayah hanya 503 km persegi.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Memiliki modal utama yakni keberadaan pelaku industri kreatif yang cukup banyak, Pemkab Bantul menargetkan wilayahnya menjadi daerah kreatif bahkan berskala internasional.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana saat menghadiri seremoni ekspor Desa Sejahtera Astra (DSA) Kriya, di Hutan Pinus Mangunan, Bantul , DI Yogyakarta Selasa (26/7/2022).
Dijelaskannya, di wilayahnya terdapat 75 sentra industri, yang 44 di antaranya industri kreatif.
Selain itu, terdapat 128 ribu pelaku UMKM meski luas wilayah Bantul hanya 503 km persegi.
Dengan banyaknya pelaku industri kreatif ini, menurutnya tidaklah heran Bantul menjadi daerah dengan ekspor tertinggi di DI Yogyakarta.
Baca juga: Ini Alasan Bupati Halim Serius Wujudkan Bantul Masuk Jejaring Kota Kreatif Dunia
"Bantul ingin punya brand, jadi kota/kabupaten kreatif versi Unesco," katanya.
Meski begitu, dia mengakui perlu upaya berat untuk menuju ke arah tersebut.
Satu di antaranya dari minimnya bahan baku lokal dalam industri kreatif.
"Kami perlu disupport bahan baku, memang kami masih mendatangkan dari luar daerah," katanya.
Padahal, kata dia, dengan ketersediaan bahan baku lokal, akan memaksimalkan potensi industri kreatif.
"Alhamdulillah sekarang ini ada support dari Astra. Kami berharap kegiatan ini sinergi, bisa membentuk ekosistem baru. Usaha akan lancar, ketika ekosistemnya lengkap," kata dia.
Jika seperti itu, dia optimistis pelaku industri kreatif Bantul akan berjaya dari tingkat hulu hingga hilir.
"Jika ada ekosistem yang besar di tingkat nasional ini, ekonomi Indonesia bisa lebih maju. Sehingga tidak sendiri-sendiri, sasarannya akan tepat," katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, PDTT, Harlina Sulistyorini, menjelaskan, desa-desa di Tanah Air harus berkembang.
"Di DIY ada 392 desa, yang statusnya mandiri ada 184. Ke depan semoga ada lagi 200 desa mandiri," katanya.