Berita Bisnis Terkini
Sharp Greenerator Gaungkan Eco-Tourism di Gunung Gede
Sharp Greenerator menginisiasikan kampanye Eco-Tourism di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada 16 – 17 Juli 2022 lalu.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Adapun dasar dari pembuatan komunitas muda pecinta lingkungan Sharp Greenerator merupakan implementasi dari konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Sharp Indonesia, yaitu CARES (Creativity, Attention, Recovery, Earth, Sincerity).
Melalui konsep ini, Sharp Indonesia membagi fokus aktivitasnya pada 4 pilar utama, yaitu lingkungan, edukasi, kesehatan dan sosial.
Setelah melakukan program CSR edukasi melalui program Sharp Class SMKN 2 Metro Lampung dan program Vaksinasi Sharp Ada Untukmu, kini Sharp Indonesia makin mempertegas tanggung jawab sosialnya melalui pilar sosial.
Teranyar, Sharp Indonesia baru saja mendukung komunitas UMKMnya Sharp Berdikari untuk ‘Go Digital’.
Para pelaku UMKM yang berdomisili di Warakas, Jakarta Utara ini diperkenalkan dengan dunia penjualan virtual.
Baca juga: Puncaki Index Kepuasan Pelanggan, Sharp Raih ICSA Awards 2022
Sharp Indonesia menekankan pentingnya identitas diri dan juga unique selling point pada sebuah merek.
Didukung oleh yayasan Filantra selaku penanggung jawab lapangan, Sharp Indonesia membantu mendaftarkan usaha para pelaku UMKM tersebut ke Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
“Kami berupaya meningkatkan penjualan para pelaku dengan memfasilitasi legalitas usaha dan juga memperkenalkan strategi branding digital. Kebetulan puluhan UMKM yang tergabung ini kesemuanya bergerak di bidang kuliner, sehingga setelah pendaftaran legalitas selesai, kami akan mendorong mereka untuk bekerja sama dengan E-Commerce dan ojek online selaku pihak ketiga, guna memperluas lingkup pemasaran UMKM ini,” ungkap Pandu.
Meskipun Pandu mengakui pada awalnya cukup sulit, berkat pendampingan dan dukungan moral yang tiada henti dari Sharp Indonesia dan Filantra, anggota Sharp Berdikari kini berupaya ‘mengenal teknologi’ dan menggunakan strategi pemasaran yang tepat.
“Sudah hampir 2 tahun program ini berjalan, tentunya bukan waktu yang sebentar untuk mengedukasi dan memberikan pendampingan, namun syukur Alhamdulillah kini mulai membuahkan hasil. Kami menargetkan dengan adanya kanal penjualan baru, setidaknya omset penjualan para pelaku ini bisa meningkats ekitar 15 persen,” tutup Pandu. ( Tribunjogja.com )