Update Covid19 DI Yogyakarta
Satgas Covid-19 Bantul Sebut Masih Ada Warga Yang Menolak Dilakukan Tracing
Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul mencatat pada Rabu (20/7/2022) kemarin ada penambahan 11 kasus Covid-19 dan 10 pasien
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul mencatat pada Rabu (20/7/2022) kemarin ada penambahan 11 kasus Covid-19 dan 10 pasien dinyatakan sembuh.
Sementara kasus terbanyak berada di Kapanewon yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta yakni Kasihan sebanyak 30 kasus, Banguntapan 26 kasus, dan Sewon 15 kasus.
Selain itu Kapanewon Bantul yang merupakan wilayah perkotaan juga terdapat 15 kasus.
Baca juga: Manajemen PSS Sleman Dukung Langkah Polda DIY Menjaga Kondusifitas Kompetisi Liga Indonesia
Sisanya tersebar hampir di seluruh Kapanewon yang ada di Kabupaten Bantul.
Namun tercatat ada 4 kapanewon yang saat ini masih zero kasus, yakni Kapanewon Pandak, Kretek, Piyungan dan Dlingo.
Meski saat ini kasus Covid-19 sudah mencapai 101 kasus, namun rata-rata mereka yang terpapar adalah tanpa gejala.
Direktur Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul, Tarsius Glory mengatakannya sebagian besar kasus aktif adalah tanpa gejala sehingga cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bahkan sejak awal pekan ini, RSLKC tidak merawat pasien Covid-19. Selain itu, juga tak ada pasien yang dirawat di selter isoter.
"Pasien baru masuk siang ini, satu orang. Saat ini rata-ratan tanpa gejala. Dan yang dirawat di RS adalah yang bergejala," ungkapnya, Kamis (21/7/2022).
Ia mengungkapkan yang dilakukan perawatan di RS adalah yang datang sendiri karena mengalami gejala Covid-19, dilakukan swab dan akhirnya dinyatakan positif dari hasil swab tersebut.
Sedangkan saat pihaknya melakukan tracing bahkan bersama TNI Polri, banyak warga yang menolaknya
"Alasannya karena tidak bergejala, kalau ketahuan positif pasti tidak bisa kemana-mana. Yang mau dilakukan tracing rata-rata mereka yang bergejala, otomatis mau dilakukan tracing dan dilakukan perawatan," ungkapnya.
Karena masih banyak warga yang menolak tracing maka pihaknya terus menggencarkan vaksinasi untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Adapun dari pendataan Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bantul, capaian vaksinasi dosis 1 mencapai 790.701 atau 87,92 persen dari target sasaran 899.352.
Sementara untuk dosis 2 mencapai 758.582 atau 84,35 persen dari target sasaran yang sama. Sedangkan capaian vaksinasi dosis 3 atau booster masih rendah yakni 179.083 atau 23,81 persen dari target sasaran 752.225.
Terpisah Plt Direkrut RSUD Panembahan Senopati, Sidiq Rohadi menyatakan bahwa saat ini RS yang dipimpinnya merawat satu orang pasien Covid-19. Pasien itu dirawat di ruang khusus Covid-19 yang saat ini memiliki 4 tempat tidur.
"Sekarang satu (pasien Covid-19), kemungkinan ada penyakit penyerta lain," ujarnya.
Terkait ketersediaan tempat tidur, selain memiliki 4 tempat tidur untuk Covid-19, saat ini RSUD Panembahan Senopati juga menyiagakan dua ICU untuk pasien Covid-19.
Sidiq menekankan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan penyebaran kasus Covid-19.
"Sekarang kami sediakan 4 bed itu saja hampir kosong terus, saat ini terisi satu. Covid-19 kan terlihat grafiknya, nanti begitu ada lonjakan maka langsung eksekusi untuk mengkonversi tempat tidur covid-19," ujarnya.
Saat ini jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 memang sedikit, pasalnya saat ini sebagian besar kasus adalah tanpa gejala dan bisa dilakukan isolasi di rumah. Maka dari itu, tempat tidur atau bangsal yang ada saat ini lebih banyak dimanfaatkan untuk memberikan layanan kesehatan ke pasien non-covid.
"Kita komunikasinya per hari. Selalu dinamis, tapi tetap kita sediakan tempat tidur walaupun kasus melandai. Kalau naik, maka kita segera konversi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Satgas Penanganan Covid-19 Bantul meminta masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan meski sudah ada kelonggaran.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, yang juga Wakil Bupati Bantul, Joko Budi Purnomo terus mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan prokes tidak boleh dilonggarkan.
Baca juga: KPK Minta Semua Pihak Kooperatif Selama Penyidikan Dugaan Kasus Korupsi Stadion Mandala Krida
"Kita tetap pada pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 masyarakat boleh menyelenggarakan kegiatan tapi disiplin prokes harus tetap ditegakkan," ujarnya.
Menurut Joko, kenaikan kasus Covid-19 akhir-akhir ini merupakan imbas dari liburan sekolah sehingga masyarakat lengah dan mengabaikan protokol kesehatan yang akibatnya kasus Covid-19 kembali meningkat di Bantul.
“Ini akibat liburan agak sedikit longgar kegiatannya sehingga muncul Covid-19 lagi,” tandasnya.
Meski demikian pihaknya terus berupaya untuk menurunkan angka kasus Covid-19 melalui vaksinasi yang bekerjasama dengan TNI dan Polri.
Selain itu bagi yang terpapar Covid-19 juga tetap mendapatkan pelayanan maksimal di sejumlah rumah sakit di Bantul. (nto)