Wawancara Eksklusif

Gibran dan Misi Memajukan Kota Solo 

Baru dilantik sebagai orang nomor satu di Kota Bengawan, dia mendapati pertumbuhan ekonomi sudah minus 1,74 persen

TribunSolo.com/Tara Wahyu NV
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka 

Ada anggapan Anda akan lebih mudah membangun kota ini karena Anda putra presiden. Termasuk hubungan dengan pemerintah pusat?

Enggak, enggak, enggak. Semua berjalan normal saja seperti biasa. Kalau langsung menghubungi presiden itu, ya, kurang etis kalau menurut saya. Kita sesuai protokol saja.

Kota Solo menjadi ikon. Mau dibawa ke mana?

Yang jelas kita sekarang 2022 fokus pemulihan ekonomi. Dan kemarin sudah saya tegaskan kita punya 10 prioritas pembangunan fisik di Kota Solo.

Salah satunya revitalisasi kebun binatang kita. Sudah bertahun-tahun keadaannya seperti itu, kemarin sempat tidak bisa memberi makan pegawai. Ini sekarang sudah kita carikan investor juga.

Apakah pengelolaan kebun binatang itu akan diserahkan ke investor?

Enggak. Join dengan BUMD kita. Target Desember selesai. Kalau kebun binatang ini tanpa APBD, lalu kita juga ada tempat yang saya kunjungi siang hari setelah dilantik yaitu Simpang Tujuh Joglo. Ini salah satu titik kemacetan, ini juga sudah segera kita bangun juga untuk elevated rail. Jadi nanti bentang relnya kita paling panjang se-Indonesia.

Tak seperti wali kota yang lain, masa kerja Anda tak mencapai 5 tahun?

Iya tidak genap lima tahun, satu tahun kita enggak bisa ngapa-ngapain karena Covid-19 dan masih menjalani anggaran wali kota sebelumnya.

Artinya efektifnya cuma tiga tahun?

Tiga tahun. Makanya di akhir tahun ini kita selesaikan semua. Jadi mungkin 2023-2024 hasilnya sudah kelihatan dan kita sudah berani bersaing dengan kota-kota lain.

Dengan waktu yang pendek itu apa yang ingin ditargetkan?

Ya, memang challenging, tapi bisa mendorong kita bekerja lebih cepat. Intinya itu tadi yang tidak bisa diintervensi dengan anggaran, kita carikan investor, kerja sama dengan swasta.

Selama setahun menjabat, kesulitan apa yang Anda rasakan?

Itu tadi, kesulitannya adalah bagaimana kita bisa mempercepat pemulihan ekonomi. Saya bilang tadi minus 1,74 awalnya. Nah, ini harus digenjot terus sampai 5 atau 5,5, itu challenge-nya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved