DPKP DIY Gelar Festival Lumbung Mataraman bertema Gebyar Petani Millenial DIY

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta ( DPKP DIY ), menyelenggarakan Festival Lumbung Mataraman bertema 'Gebyar Petani Milenial DIY' pada 12-13 Juli 2022.

Tahun ini menjadi tahun ketiga dalam pelaksanaan Festival tersebut dengan digelar secara virtual dan diikuti oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di DIY serta beberapa pemangku yang berkepentingan di bidangnya.

Kepala DPKP DIY ,  Sugeng Purwanto, mengatakan bahwa Lumbung Mataraman merupakan lumbung pangan hidup yang berbasis rumah tangga dan dalam pengembangannya diharapkan menjadi lumbung desa yang dapat mendukung ketahanan pangan, kemundirian pangan, dan kedaulatan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: JNE Bagikan 4.000 Paket Daging Hewan Kurban dan Gelar Promo Khusus di Momen Idul Adha 1443 H

"Lumbung Mataraman merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat melakukan penyalahgunaan sumber daya, kelembagaan, dan budaya," terang Sugeng, melalui keterangan resminya, Selasa (12/7/2022).

Disampaikan juga terkait ketersediaan pangan di DIY berdasarkan Neraca Bahan Makanan 2021 yaitu 3.732 kkal/kapita/hari dari standar kebutuhan 2.400 kkal/kapita/hari sehingga masih ada surplus 1.332 kkal/kapita/hari.

Kualitas konsumsi pangan penduduk diceritakan dari skor tertinggi nasional menjadi capaian kinerja ketahanan pangan yang cukup membanggakan.

Bahkan, sejak 2021, DIY sudah bebas dari desa rawan pangan.

Namun demikian, berbagai investasi lintas sektor tetap dilaksanakan untuk mempertahankan status aman pangan di DIY.

Sumber daya manusia pertanian sebagai pelaku utama penyedia pangan memiliki peran yang sangat penting.

Upaya regenerasi petani harus terus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di DIY, sehingga kegiatan Festival Lumbung Mataraman 2022, mengangkat tema "Gebyar Potensi Pertanian Milenial DIY,".

Pihaknya pun berharap, generasi muda semakin tertarik untuk menjadi wirausaha di bidang pertanian.

Baca juga: CEK Harga LPG yang Naik Dua Kali Sejak Awal 2022, Ini Daftar Lengkapnya

Dalam kegiatan itu pula dihadirkan petani milenial DIY yang menjalankan usaha tani dengan capaian produk hasil pertanian yang ditampilkan melalui pameran.

Kendati demikian, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan bahwa DIY sebagai satu di antara wilayah dengan kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati berpotensi mendukung kemandirian pangan dimaknai dengan karakter kearifan lokal dan masih tetap relevan dengan semangat keistimewaan DIY.

Masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta , sejak zaman dulu sudah menerapkan tradisi pertanian 'nandur opo sing dipangan lan mangan opo sing ditandur' . (Nei)