Berita Jogja Hari Ini

Pemkot Yogyakarta Temukan Beberapa Hewan Kurban Berpotensi PMK, Namun Daging Tetap Aman Dikonsumsi

Beberapa hewan kurban yang disembelih di Kota Yogyakarta ada temuan tanda-tanda PMK, cacing hati, serta pneumonia.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Beberapa domba di kandang penjualan hewan kurban sedang memakan rumput, Senin (20/6/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan keamanan hewan kurban yang disembelih pada momen Iduladha tahun ini dari potensi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pengawasan terhadap aktivitas penyembelihan di lingkungan warga masyarakat pun terus digulirkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana, mengatakan sejak Sabtu (9/7/22) lalu, pihaknya memantau sedikitnya 227 tempat pemotongan hewan di wilayahnya.

Dari giat itu, sebanyak 1.300 ekor sapi yang disembelih melakoni pemeriksaan antemortem dan postmortem.

Dirinya pun tak memungkiri beberapa hewan kurban yang disembelih ada temuan tanda-tanda PMK, cacing hati, serta pneumonia.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh petugasnya di lapangan, daging dari deretan hewan itu dinyatakan aman dikonsumsi, meski harus direbus.

"Beberapa ditemukan ada yang PMK, tapi sudah sembuh. Ada juga tanda-tanda yang baru akan PMK, misalnya itu, di jantungnya, terlihat ada garis-garisnya, dan lain sebagainya. Boleh dibagikan (dagingnya), tetapi harus direbus dahulu sebelum dibagikan," cetus Suyana, Senin (11/7/2022).

Ia memaparkan, temuan tanda-tanda PMK pada hewan yang sudah disembelih berada di Kotagede dan Gedongtengen.

Menurutnya, di tengah situasi wabah PMK, memang ada kemungkinan hewan kurban yang sebenarnya pernah terpapar, tapi sama sekali tidak terlihat secara fisik. 

"Tapi, kami belum bisa memastikan, hewan kurban itu dari mana asalnya. Sebab, ternak sapi di Kota Yogyakarta, belum ada yang terkena PMK hingga sejauh ini," tandasnya.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena petugas kami terus melakukan pengawasan, sampai hari ini. Jadi, hewan-hewan yang dipotong akan diperiksa, kemudian hasil dari pemeriksaannya kami evaluasi itu," tambah Suyana.

Lebih lanjut, ia pun menjelaskan, untuk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan, pada Sabtu (9/7/2022) menyembelih 20 ekor sapi, serta Minggu (10/7/2022) memotong sapi 78 ekor dan kambing 29 ekor.

Sedangkan pada Senin (11/7/2022) melayani pemotongan sapi 24 ekor dan kambing 5 ekor. 

Pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan, ucapnya, memiliki standar pemotongan dan pemeriksaan yang lebih terjamin.

Dengan demikian, deteksi pada aspek kesehatan dan kelayakan hewan kurban bisa diperoleh dengan baik.

Sehingga, RPH Giwangan pun wajib dioptimalkan.

"Optimalisasi pemanfaatan RPH saat ini sudah relatif baik. Warga masyarakat yang melakukan pemotongan di masing-masing tempat, atau wilayah, sebagian sudah diarahkan ke RPH Giwangan di masa PMK ini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved