Berita Bantul Hari Ini
Inovasi Seroja dari Pemkab Bantul Masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2022
Inovasi Seroja masuk dalam top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 dari Kemen PAN-RB.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
"Di tahun kemarin terdapat 9 puskesmas yang menerapkan jamu dalam pengobatan yakni Puskesmas Sedayu I, Puskesmas Kasihan II, Puskesmas Banguntapan II, Puskesmas Piyungan, Puskesmas Jetis II, Puskesmas Srandakan, Puskesmas Dlingo II, Puskesmas Imogiri I dan Puskesmas Bantul II," ucapnya.
"Ditambah 3 Puskesmas tahun ini yaitu Puskesmas Sewon I, Puskesmas Sanden dan Puskesmas Pleret, sehingga total ada 12 saat ini," imbuhnya.
Ditambahkan, penentuan pengobatan tersebut juga tidak sembarangan melainkan berdasarkan analisis dan diagnosis dokter.
Tak hanya jamu, dokter juga dapat menerapkan akupuntur, akupresur serta meditasi dalam mengobati pasien.
"Setelah analisis, diagnosis, dokter menawarkan pengobatan terapi, ada konvensional atau complement tradisional. Kalau berkenan dengan herbal kita resepkan," urainya.
Sedangkan untuk Puskesmas yang sudah memasukkan jamu ke dalam resep ada empat.
Di mana jamu-jamu tersebut sudah terstandardisasi.
Puskesmas yang melayani resep jamu yakni di Puskesmas Kasihan II, Banguntapan II, Imogiri I dan Piyungan sudah melakukan peresepan.
"Jadi baru empat Puskesmas yang peresepan," ucapnya.
Agus menambahkan, pengobatan dengan tradisional complement bisa untuk beberapa penyakit.
Bahkan dalam praktiknya saat ini ada 10-20 persen pasien mengikuti pengobatan tersebut.
"Jenis penyakitnya yang bisa dengan pengobatan tradisional complement seperti darah tinggi, pegel linu, diabetes dan migrain juga ada," tandasnya. (*)