Berita Kota Yogya Hari Ini

Legislatif Desak Pemkot Yogyakarta Bina Seluruh Pengamen di Sumbu Filosofi

Anggota DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardianto pun menyoroti minimnya langkah pembinaan dari Pemkot setempat terhadap para pengamen

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Azka Ramadhan
Suasana Jalan Margo Utomo, Kota Yogyakarta, Selasa (5/7/2022) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kejadian kurang menyenangkan kembali dialami oleh wisatawan, saat tengah nongkrong di sebuah warung makan angkringan, di Jalan Margo Utomo, Kota Yogyakarta, pada Sabtu (2/7/2022) lalu.

Dalam unggahan yang viral melalui salah satu grup Facebook, disebut, seorang wisatawan perempuan diduga mengalami pemukulan oleh oknum pengamen di kawasan Tugu Pal Putih, karena kesal tak memberinya uang.

"Baru saja terjadi (02/07/2022) di Angkringan (menyebut alamat persis), Seorang Pengamen mukul mbak2 wisatawan Jogja yang lagi makan lesehan dengan batu besar pecahan konblok pedestrian karena kesal tidak diberi uang dan dari mas2 tukang parkir ataupun pihak keamanan tidak ada yang menindak pengamen tsb, sampai si mbak tersebut melempar batu besar kembali ke si pengamen, dan pengamennya kabur begitu saja," tulis pengunggah.

Baca juga: Bentrokan di Babarsari, Sosiolog UGM: Multi Culture Society Cukup Kuat, Tapi Ekonomi Tak Inklusif

Menyikapi kejadian itu, Anggota DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardianto pun menyoroti minimnya langkah pembinaan dari Pemkot setempat terhadap para pengamen jalanan, khususnya yang beroperasi di kawasan sumbu filosofi. Padahal, area tersebut sangatlah krusial.

"Fungsi pembinaan ada di Pemkot. Selama ini, kawan-kawan pengamen itu dibiarkan bebas dan liar. Tidak terorganisir, tidak dibina, dan tidak dididik. Itu kan jelas menjadi tugas negara, atau di sini pemerintah daerah," katanya.

Secara garis besar, legislatif pun tidak mempermasalahkan keberadaan pengamen di pusat perekonomian kota pelajar tersebut.

Pasalnya, jika mendapat perhatian yang serius dari pemerintah, karya-karya mereka bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang singgah .

"Jadi, nggak masalah (diizinkan). Selama mereka di bawah pembinaan Pemkot. Jangan lantas dibiarkan begitu saja, tanpa ada pembinaan," cetus politikus PDIP itu.

Lebih lanjut, Fokki menyatakan, legislatif akan membahas insiden pemukulan pengamen terhadap wisatawan ini secara detail dengan Dinas Pariwisata.

Baca juga: Polda DIY Gelar Upacara Pembinaan Tradisi Peringatan Hari Bhayangkara ke -76

Bukan tanpa sebab, kejadian tersebut, sudah layak dikategorikan sebagai tindak pidana dan sangat merugikan turis yang notabene adalah tamu.

"Kami akan bertemu dengan Dispar. Ini harus diusut, ya, walaupun korbannya tidak melaporkan, tapi polisi memiliki tugas untuk itu, karena dia (oknum pengamen) punya niat mencelakai. Jadi, sudah tindak pidana," tegasnya.

"Polemik harus dibahas. Sebenarnya, kalau bicara esensi, ini sudah terjadi berulang kali. Kami akan tegaskan, kalau ada kasus sejenis, dinas saja yang langsung melaporkan ke kepolisian," pungkas Fokki. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved