Peringatan 1 Abad Tamansiswa, Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang Tak Lekang oleh Waktu
Peringatan 1 Abad Tamansiswa digelar di Pendapa Agung Tamansiswa pada Minggu (3/7/2022) pagi, yang mengusung tema Kebangkitan Tamansiswa
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
Dalam kaitan konsepsi budaya dari 'mencerdaskan kehidupan bangsa' Indonesia, adalah benar ketika Presiden Joko Widodo menginginkan dimulainya suatu revolusi mental, yang selaras dengan semangat Proklamasi Budaya.
"Tugas kita di Tamansiswa adalah meng-eja Proklamasi Budaya itu dalam wujud kurikulum dinamis di ruang-ruang kelas anak-anak kita," lanjutnya.
Lebih lanjut, Filsuf terkemuka Jerman, Johann Christoph Friedrich von Schiller pada 1759-1805, sempat mencemaskan akan datangnya masa besar yang bakal melahirkan abad.
Namun, masa besar itu hanya menemukan manusia kerdil atau Eine grosse Epoche hat das Jahrhundert geboren, Aber der grosse Moment findet ein kleines Geschlecht.
Bahkan pihaknya bersyukur, bahwa pada awal abad ke-20 yang lalu, telah muncul orang-orang besar Indonesia, antara lain Ki Hadjar, Bung Karno dan Bung Hatta yang menandai lahirnya masa besar abad ke-20.
Baca juga: Pedagang Minyak Goreng Curah di Kota Yogyakarta Sebut Konsumen Keluhkan Penggunaan PeduliLindungi
Menurutnya, Tamansiswa juga harus menjaganya melalui penggarisan strategi pendidikan nasional yang benar dan terarah.
Pihaknya pun berharap, memasuki abad kedua Tamansiswa, dengan modal historis Tamansiswa, serta modal budaya adiluhung sebagaimana dikemukakan dan diteladankan oleh Ki Hadjar, Bung Karno dan Bung Hatta, dapat menjadikan Indonesia sepenuh-penuhnya merdeka dan berdaulat, bersatu, adil dan makmur. (Nei)
