Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 28 Juni 2022: Keluarkan 9 Kali Guguran Lava Pijar 1.800 Meter ke Barat Daya

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terpantau meluncurkan 9 kali guguran lava pijar pada Selasa (28/6/2022).

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terpantau meluncurkan 9 kali guguran lava pijar pada Selasa (28/6/2022).

Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG selama enam jam terakhir.

Tepatnya pada pukul 00.00-06.00 WIB.

"Teramati Guguran lava pijar sebanyak 9 kali jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah Barat daya," kata Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso.

Baca juga: INFO Prodi Psikologi Terbaik di PTS Yogyakarta, Raih Akreditasi “A” dari BAN-PT

Secara visual Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah.

"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara dan timur. Suhu udara 12-17 °C, kelembaban udara 63-98 persen, dan tekanan udara 626-686 mmHg," ujarnya.

Kemudian untuk aktivitas kegempaan guguran berjumlah 26 kali dengan amplitudo 3-20 mm, durasi 25.7-125.6 detik.

Lalu kegempaan Hybrid/Fase Banyak berjumlah 2 kali, amplitudo 3-8 mm, S-P : 0.3-0.6 detik, durasi 9.5-10.7 detik.

"Untuk tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di Level III (Siaga)," ucapnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 28 Juni 2022, Lampung dan Jawa Timur Diprediksi Hujan Lebat

BPPTKG mengeluarkan rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Agus . (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved