Daftar Wilayah yang Jadi Lokasi Ujicoba Pembelian Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina
Pertamina akan ujicoba pembelian Pertalite dan Solar menggunakan MyPertamina di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jabar, dan DIY
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan melakukan ujicoba pembelian Pertalite dan Solar bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina di lima provinsi mulai 1 Juli 2022 mendatang.
Kelima provinsi yang akan menjadi pilot project ujicoba pembelian Pertalite dan Solar bagi pengguna yang sudah terdaftar di MyPertamina yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Pengguna yang sudah terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data telah cocok dan bisa membeli Solar atau Pertalite.
Jika datanya sudah cocok, maka warga tersebut dapat membeli Pertalite dan Solar di SPBU.
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution ujicoba ini merupakan upaya dari pemerintah untuk mengatur penyaluran BBM Subsidi agar tepat sasaran.
Penyaluran BBM Subsidi ini sudah diatur baik dari kuota maupun segmentasi penggunakanya.
Sementara yang terjadi di lapangan, saat ini banyak pelanggan yang tidak berhak tapi masih menggunakan BBM jenis Pertalite atau Solar.
Melihat kondisi itu, jika tidak diatur sejak saat ini, dikhawatirkan kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah selama satu tahun tidak akan mencukupi.
"Kami menyiapkan website MyPertamina, yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022," ujar Alfian dalam keterangan resminya, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Pertamina Sebut Pertashop Telah Menjangkau 1.207 Titik di Jateng - DI Yogyakarta
"Masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar," katanya.
Lebih lanjut Alfian menjelaskan, sistem MyPertamina akan membantu mencocokkan data pengguna.
Masyarakat tak perlu khawatir bila tidak memiliki aplikasi MyPertamina karena pendaftaran dilakukan semua dari situs yang akan dibuka empat hari lagi.
Bagi pengguna yang sudah melakukan registrasi, baik kendaraan maupun identitas, akan mendapatkan notifikasi melalui e-mail.
Menurut Alfian, pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data telah cocok dan bisa membeli Solar atau Pertalite.
"Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital," ujar Alfian.
"Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga ke depannya bisa jadi acuan dalam membuat program atau kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah, sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," katanya.
Pertamina Patra Niaga saat ini terus memperkuat infrastruktur juga kesisteman guna mendukung program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran ini.
Direncanakan, uji coba awal akan dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di lima Provinsi, antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Pertamina Patra Niaga saat ini terus memperkuat infrastruktur juga kesisteman guna mendukung program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran ini.
Direncanakan, uji coba awal akan dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di lima Provinsi, antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Sayangnya, meski belum diterapkan secara menyeluruh di Indonesia, sampai saat ini kejelasan soal kategori mobil mewah yang kabarnya tak boleh membeli Pertalite atau Solar belum ada kejelasan. (*)