Berita Sleman Hari Ini
Pemkab Sleman Tutup Puskeswan Sementara Waktu untuk Fokus Kebut Vaksinasi PMK
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman sementara menutup Pusat Kesehatan Hewan ( Puskeswan ). Sebab, dokter hewan saat ini sedang
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman sementara menutup Pusat Kesehatan Hewan ( Puskeswan ).
Sebab, dokter hewan saat ini sedang dikerahkan untuk mengebut pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) di wilayah Bumi Sembada.
Targetnya, dalam tiga hari, sebanyak 3.100 dosis bisa disuntikkan untuk prioritas sapi perah.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pemda DIY Lakukan Skrining di Tempat Publik
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Ir Suparmono mengatakan, sebanyak 100 dosis vaksin sudah disuntikkan, pada hari Sabtu (25/6/2022) kemarin.
Ia menargetkan, 3.000 dosis lainnya, bisa diselesaikan pada hari Kamis (30/6/2022).
Semua tenaga di Puskeswan , menurut dia, sedang dikerahkan dan dimasukkan ke dalam tim.
"Jadi Puskeswan akan kami tutup. Karena semua tenaga kami kerahkan untuk menyelesaikan vaksinasi," kata Suparmono, Senin (27/6/2022).
Ia menjelaskan, dalam 1.000 suntikkan vaksin, dibutuhkan 16 tim. Satu tim terdiri dari 3 orang dokter hewan, paramedis dan petugas input data. Jika berhitung total petugas yang ada, kata Suparmono, jumlahnya tidak cukup.
Karena itu, program vaksinasi PMK di Sleman dibantu FKH UGM dan kini sedang menjalin komunikasi dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).
"Kami butuh mereka ikut bantu, saat mulai penyuntikkan," katanya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Sleman mendapat alokasi vaksin PMK tahap pertama dari Pemerintah Pusat sebanyak 3.100 dosis.
Jumlah sebanyak itu, diutamakan untuk mem-vaksin sapi perah di wilayah Pakem, Cangkringan maupun Turi.
Suparmono mengungkapkan, pelaksanaan vaksin PMK sejauh ini tidak mudah. Ada sejumlah kendala terutama di kandang komunal.
Ia mencontohkan, saat dilakukan survei semua Sapi di kandang dalam keadaan sehat.
Tidak ada yang sakit. Tetapi, ketika masuk jadwal vaksinasi ternyata didapati ada 1 atau 2 sapi yang bergejala.
Jika seperti itu, maka semua sapi dalam kandang tersebut harus ditinggal dan mencari kandang yang lain.
Baca juga: Piala Presiden 2022: PSS Sleman Ditahan Imbang Dewa United 0-0 di Babak Pertama
"Jadi kami harus memastikan bahwa yang kami suntik benar-benar sapi sehat. Itu tidak mudah," ujar Suparmono. Di samping itu, masih ada peternak yang takut sapinya disuntik vaksin PMK.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, tahap pertama kabupaten Sleman mendapat alokasi vaksin sebanyak 3.100 dosis.
Jumlah tersebut, dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan vaksin ternak di Sleman sebanyak 90.000. Karena itu, Kustini mengaku akan meminta kembali vaksin.
"Kita akan minta terus, ini kan tahap pertama untuk ternak sapi perah," kata dia. (rif)