Berita Sleman Hari Ini
Laskar PPP Tuntut Permohonan Maaf Secara Langsung dari Holywings di Jalan Magelang Sleman
Forum Silaturahmi dan Komunikasi Laskar PPP ( Fusikom PPP ) yang terdiri dari Laskar Islam Jawa Tengah dan DI Yogyakarta turut melakukan aksi di Holyw
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Beberapa hari terakhir terdapat kontroversi pemasaran dari Holywings berupa pengadaan promo khusus bagi orang yang memiliki nama Muhammad dan Maria .
Melalui hal itu, Forum Silaturahmi dan Komunikasi Laskar PPP ( Fusikom PPP ) yang terdiri dari Laskar Islam Jawa Tengah dan DI Yogyakarta turut melakukan aksi di Holywings yang ada di Jalan Magelang, Kilometer 5.8, Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman , DIY, dengan memberikan beberapa tuntutan.
Koordinator Fusikom PPP Sleman , Muhammad Habib Fatih Rusydi, mengatakan, tuntutan yang diinginkan oleh pihaknya yang pertama adalah permohonan maaf secara langsung dari pihak Holywings bukan hanya diunggah di media sosial.
Baca juga: Jelang Iduladha, Ini Daftar Bahan Pokok di Sleman yang Mengalami Kenaikan Harga
"Karena yang kami ketahui selama ini mereka hanya mengunggah permohonan maafnya di instagram," jelas Habib, kepada awak media, Senin (27/6/2022) siang.
Pihaknya ingin dari sisi management Holywings bersungguh-sungguh menyatakan penyesalannya.
Lanjutnya, untuk tuntutan kedua yakni pihaknya memohon Holywings dapat ditutup secara total.
Hal itupun dikarenakan menurutnya Holywings telah meresahkan umat Islam dan telah menistakan agama Islam, bahkan mencatat nama Nabi besar Muhammad SAW dalam promosinya.
"Kami punya investigasi. Khusus yang di Yogya ini kami meminta kepada Pemkab Kabupaten Sleman untuk meninjau izinya. cek izinnya! Kami tidak ingin nanti hal ini menjadi terus-terusan," terangnya.
Sebab, menurutnya di Jalan Magelang-Yogyakarta juga banyak tempat nongkrong yang dikemas khusus untuk generasi milenial, namun tidak melakukan promosi dengan cara seperti Holywings .
Sementara itu, Laskar selama ini mengatakan pihaknya tidak akan mengurus hal-hal yang bukan menjadi urusannya.
Akan tetapi apabila agamanya dilecehkan dan dipergunakan sebagai sarana promosi, maka pihaknya pun marah.
"Ini bukti kami! ini spirit kami! ini aksi kami!" ujarnya.
Pihaknya pun berharap agar aksi tersebut dapat didengar oleh masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu saja, pihaknya pun mengajak masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap agama masing-masing.
"Siapa lagi yang menjaga agama kita kalau bukan kita-kita?," tambahnya.