Berita Pendidikan Hari Ini
UGM Kembangkan Aplikasi Penyuluhan Pertanian dan Pupuk Hayati
Aplikasi Digital Extension Society for Agriculture (Desa) ini yang resmi diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2016 lalu.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
“Riset ini dikembangkan karena banyaknya serangan penyakit pada udang jenis tersebut,” paparnya.
Alginat merupakan polisakarida yang berasal dari rumput laut coklat, khususnya Sargassum sp. Alginat berfungsi sebagai immunomodulator yaitu dapat menstimulasi kekebalan nonspesifik ikan maupun udang.
Pada Sargassum sp, memiliki kandungan alginat relatif tinggi, mencapai 40,3 - 61,4 persen.
“Saat ini jumlahnya sangat melimpah di perairan Indonesia, tetapi pemanfaatannya masih sangat rendah,” paparnya.
Sedangkan pupuk hayati Bacillus Plus merupakan salah satu produk hasil penelitian yang dipamerkan pada Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier dan rombongan.
Pupuk Hayati ini adalah satu jenis pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup.
Baca juga: UGM Dorong Komisi Etik Penelitian Raih Sertifikasi Internasional
Jenis mikroorganisme yang dimanfaatkan adalah bakteri genus Bacillus.
“Perannya dalam memacu pertumbuhan tanaman sangat baik, bakteri ini dimanfaatkan sebagai pupuk hayati cair. Bakteri ini dapat membantu dalam pemanjangan akar, pertumbuhan daun dan batang, serta pertumbuhan bunga dan buah,” katanya.
Seperti diketahui, usai meninjau stand pameran milik Fakultas Pertanian UGM, Steinmeier mengikuti diskusi bertajuk 'Food Security, Global Challenges, and Dependencies' di ruang Balai Senat UGM.
Dalam pemaparannya, ia mengatakan bahwa negaranya merupakan satu di antara pendukung utama Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP).
Baginya, hal ini bukan sesuatu yang perlu dibanggakan lantaran dukungan macam ini sudah sepatutnya diberikan oleh masyarakat internasional.
Steinmeier berujar, Pemerintah Jerman, saat ini mempunyai kesiapan serta kepedulian untuk membantu negara-negara dunia dalam menghadapi krisis pangan. ( Tribunjogja.com )