Raja Kasino Ditunjuk jadi Menteri Investasi, Bertugas Tarik Modal Asing untuk Selamatkan Sri Langka
Diharapkan sang operator kasino terbesar di negara tersebut mampu meningkatkan investasi sehingga Sri Langka bangkit dari krisis ekonomi.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, COLOMBO - Sri Langka menjadi negara bangkrut setelah gagal bayar utang luar negeri 51 miliar dollar AS (Rp 757,5 triliun) pada April lalu.
Kondisi Sri Langka saat ini tengah krisis, bahkan menjadi yang terburuk yang dialami negara tersebut..
Untuk membangkitkan perekonomian yang terpuruk, Presiden Sri Langkah Gotabaya Rajapaksa melakukan reshuffle kabinet di sektor ekonomi.
Presiden Sri Langka memilih Raja Kasino Dhammika Parera sebagai menteri investasi.
Diharapkan sang operator kasino terbesar di negara tersebut mampu meningkatkan investasi sehingga Sri Langka bangkit dari krisis ekonomi.
Perera menggantikan saudara bungsu Rajapaksa, Basil, yang mengundurkan diri dari parlemen dua minggu lalu.
Klan Rajapaksa yang berkuasa di Sri Lanka diterpa tekanan kuat untuk mundur karena salah urus ekonomi.
Namun, presiden menolak mundur dan menunjuk legislator oposisi Ranil Wickremesinghe sebagai perdana menteri baru pada bulan lalu untuk menyelamatkan ekonomi Sri Lanka.
Dikutip dari Kompas.com, Kantor kepresidenan Sri Lanka mengatakan, Kementerian Investasi pimpinan Perera akan bertanggung jawab atas proyek reklamasi tanah Kota Pelabuhan atau Port City senilai 1,4 miliar dollar AS (Rp 20,76 triliun) yang diubah menjadi daerah kawasan bebas pajak di Colombo.
Amerika Serikat khawatir Port City bisa menjadi surga bagi para pencuci uang dan pelaku jahat lainnya.
Negara-negara Barat serta India sebagai kekuatan regional di Asia Selatan sejak lama sudah menyatakan keprihatinan atas pengaruh China yang tumbuh di Sri Lanka.
Baca juga: Kendalikan Harga Pangan, Presiden Sri Langka Tetapkan Status Darurat
Dhammika Perera akan berada di kabinet Perdana Menteri Wickremesinghe, yang pada 2015 menggambarkan Raja Kasino itu sebagai salah satu dari empat pengusaha korup teratas di Sri Lanka.
Perera secara terbuka menyatakan kekaguman dan kesetiaannya kepada Mahinda Rajapaksa, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 9 Mei setelah krisis Sri Lanka bangkrut berujung kerusuhan nasional akibat kekurangan bahan pokok termasuk bahan bakar.
Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuknya, 22 juta orang mengalami kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan selama berbulan-bulan karena pemerintah kehabisan dollar untuk membiayai impor paling penting sekalipun.
Perera di situs webnya mengeklaim, ia berencana meningkatkan pendapatan per kapita PDB Sri Lanka lebih dari tiga kali lipat dari saat ini 3.682 dollar AS (Rp 54,6 juta) menjadi 12.000 dollar AS (Rp 177,96 juta).