Berita Sleman Hari Ini

Pemkab Sleman Kebut Vaksinasi PMK, Target Ribuan Dosis Rampung Disuntikkan Sebelum 5 Juli 2022

Program vaksinasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) di wilayah Bumi Sembada resmi diluncurkan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (mengenakan APD) bersama Dirjen Pakan, Kementerian Pertanian RI, Nursapto Hidayat saat launching vaksinasi PMK di kandang ternak di Padukuhan Srunen, Glagaharjo Cangkringan, Sabtu (25/6/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program vaksinasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) di wilayah Bumi Sembada resmi diluncurkan.

Penyuntikan vaksin pada hewan ternak ini bakal dikebut. Tahap pertama, Sleman mendapat alokasi vaksin dari Pemerintah Pusat sebanyak 3.100 dosis.

Jumlah tersebut langsung segera disuntikkan. Targetnya, selesai tanggal 5 Juli 2022. Artinya, petugas vaksinator hanya memiliki waktu sembilan hari kerja, setelah program vaksinasi diluncurkan, untuk segera menyelesaikan 3.100 dosis. 

Baca juga: Edukasi Finansial kepada Perempuan Indonesia, Visa Lanjutkan Program Ibu Berbagi Bijak

"Kita tahap pertama ini, harus menyelesaikan 3.100 dosis vaksin sampai 5 Juli. Jadi hari ini 100 dosis. Kemudian besok (minggu) libur sambil persiapan. Selanjutnya, di hari Senin sampai tanggal 5 Juli kita harus menyelesaikan sisanya sampai 3.100 dosis itu," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, saat acara peluncuran vaksinasi PMK di Padukuhan Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sabtu (25/6/2022). 

Program vaksinasi PMK ini hampir mirip dengan vaksin covid-19. Satu hewan ternak akan mendapat jatah suntikan vaksin sebanyak tiga kali. Yaitu, dosis 1, 2 dan dosis ketiga (booster) dengan interval 3 minggu.

Pada tahap pertama ini, penyuntikan vaksin PMK di Kabupaten Sleman diprioritaskan untuk sapi perah.

Pertimbangannya, menurut Suparmono, karena jika terkena serangan penyakit, produksi susu sapi perah menurun dan dapat menggangu perekonomian warga. Kemudian, didahulukan sapi yang berada di lereng Merapi, karena berkaitan dengan potensi penularan wabah yang bisa melalui aliran air, sehingga diutamakan ternak di daerah atas. 

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahap pertama penyuntikan vaksin ini menyiapkan 30-40 petugas vaksinator.

Jumlah petugas yang disiapkan ini cukup banyak. Sebab, penyuntikan satu ternak membutuhkan tiga petugas sekaligus.

Yaitu, petugas medis dari dokter hewan, kemudian paramedis dan petugas input data. Mereka, para petugas vaksinator ini,berasal dari sejumlah Puskeswan. 

"Jadi petugas dari Puskeswan terdekat ini, bisa saling membantu," kata Suparmono.

Mantan Panewu Cangkringan ini mengungkapkan, alokasi vaksin 3.100 dosis sudah cukup untuk kebutuhan sapi perah di Kabupaten Sleman .

Sebab, populasi sapi perah di wilayah Sleman ada sekitar 3.400. Dari jumlah tersebut, 11 ternak mati dan sebagian sakit terkena terserang wabah PMK sehingga tidak dilakukan penyuntikan. 

"Yang divaksin hanya ternak yang sehat saja. Yang sudah pernah terpapar dan sembuh, mungkin sudah ada imun. Jadi tahap pertama ini, bagi ternak yang sehat saja," kata dia. 

Baca juga: SAR Bantul Ingatkan Wisatawan untuk Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Pantai Selatan  

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, tujuan utama dari pelaksanaan vaksin ini untuk mengurangi transmisi penyebaran wabah PMK di Kabupaten Sleman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved