Berita Pendidikan Hari Ini

DPRD Bantul Setuju Adanya Regrouping Sekolah bagi yang Kekurangan Siswa

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Bantul mendata masih banyak SD Negeri yang kekurangan murid.

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Kabupaten Bantul mendata masih banyak SD Negeri yang kekurangan murid.

Kepala Disdikpora Bantul , Isdarmoko mengatakan jumlah SD yang kekurangan siswa di Kabupaten Bantul lebih dari 20 sekolah dari total 364 SD Negeri .

Isdarmoko menyatakan, jumlah standar dalam satu rombongan belajar (rombel) yakni 28 siswa.

Baca juga: Ada Tambahan 11 Adegan Rekonstruksi Dugaan Penganiayaan Suami oleh Selingkuhan Istri di Kulon Progo

Namun ada lebih dari 20 sekolah yang siswanya kurang dari 20 anak.  

Dengan demikian, ada wacana untuk regrouping sekolah sebagai upaya untuk efektifitas, efisiensi dan peningkatan kualitas mutu sekolah .
 
Terkait hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Bantul , Suratman menyatakan pilihan regrouping sekolah yang kekurangan siswa merupakan kebijakan yang paling bagus.

"Saya sepakat dengan opsi Disdikpora Bantul untuk melakukan regrouping sekolah yang hanya mendapatkan siswa sedikit bahkan bisa dihitung dengan jari. Namun perlu sosialisasi jauh-jauh hari agar tidak terjadi gejolak," ujarnya, Kamis (23/6/2022).

Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan perlu dilakukan sosialisasi kepada warga sekolah , orang tua siswa dan pihak masyarakat yang ada di sekitar sekolah yang akan diregrouping.

Pasalnya, sejumlah warga bahkan RT atau Dukuh yang berada di lingkungan sekolah terkadang menolak rencana regrouping sekolah tersebut.

Menurut mereka, sekolah tersebut merupakan aset dan kebanggaan warga sekitar.

"Toh sebenarnya aset sekolah yang akan diregrouping masih bisa digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan, bahkan tidak perlu menyewa karena pasti masyarakat akan menjaga dengan baik aset sekolah tersebut," imbuhnya.

Baca juga: Puluhan Warga Dusun Mlobo Bantu Proses Evakuasi Truk yang Terperosok Jurang di Secang Magelang

Ia juga menilai bahwa rencana regrouping sekolah ini bisa meningkatkan kualitas siswa dan guru saat mengajar karena guru bisa melakukan inovasi-inovasi dalam hal pembelajaran.

Terlebih jika tidak dilakukan upaya ini, sekolah yang kekurangan siswa akan sedikit mendapat bantuan BOS dan BOSDA.

"Secara logika dengan murid sedikit outputnya akan bagus karena belajar mengajarnya bisa maksimal dengan catatan siswa yang diajar memang cerdas namun jika tidak ya sama saja. Lebih baik diregrouping," pungkasnya.(nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved