Penjual Hewan Kurban di Kapanewon Seyegan Sleman Bagikan Tips Merawat Hewan Ternak yang Baik
Dalam hal mengatasi penyebaran PMK terhadap hewan ternak, Farid pun membagikan tips kepada para peternak hewan lainnya.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terjadi.
Mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, perawatan hewan terbak pun menjadi sebuah hal yang penting.
Seorang penjual hewan kurban di Jalan Kebon Agung, Padukuhan Daplokan, Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Sleman, Farid Akrom, mengatakan kondisi ternak kambing atau domba di tempatnya masih baik.
"Mengenai kasus PMK dalam hewan ternak kambing mungkin jarang, karena resistan. Tetapi, kalau dalam ternak sapi memang rawan terpapar kasus tersebut, bahkan ketika terpapar pun akan terlihat sangat jelas penyakitnya," kata pemilik Goatday, kepada Tribunjogja.com di Goatday, Minggu (19/6/2022) siang.
Kendati demikian, terkait harga kambing, ia pun memprediksi akan terus terjadi kenaikan harga jual beli.
Dikatakannya, saat ini untuk kambing tanduk berada di harga Rp100 rb per kilogram.
Harga tersebut tentu memiliki perbedaan dibandingkan pada saat menjelang Iduladha 2021.
Saat itu harga kambing tanduk per kilogram hanya Rp95 rb.
Kenaikan harga tersebut, dikatakan olehnya, disebabkan adanya kesulitan dalam hal distribusi hewan kurban dari luar provinsi.
Pasalnya, untuk melengkapi stok kebutuhan kurban, biasanya Farid mengambil dari Pulau Sumatera.
Namun karena adanya kasus PMK, akses impor dari Pulau Sumatera pun ditutup.
"Saya juga sempat ambil hewan ternak itu dari Temanggung dan Megelang," lanjutnya.
Biasanya, dua pekan menjelang Iduladha, Farid mengatakan, mulai terlihat peningkatan jual beli hewan kurban.
Oleh sebab itu, setidaknya setiap bulan Farid harus bisa menyetok 500 kambing.
Dalam hal mengatasi penyebaran PMK terhadap hewan ternak, Farid pun membagikan tips kepada para peternak hewan lainnya.
