Belum Temukan Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5, Pemkot Yogyakarta Fokus Kebut Vaksin Booster

Sebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta masih menunjukkan grafik landai, meski beberapa daerah mencatat lonjakan kasus, seiring munculnya Omicron

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Azka Ramadhan
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta masih menunjukkan grafik landai, meski beberapa daerah mencatat lonjakan kasus, seiring munculnya Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 di tanah air.

Cakupan vaksin booster yang sudah cenderung tinggi, diyakini menjadi kunci.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menandaskan, varian, atau subvarian apapun yang ditemukan, pola antisipasinya tetap serupa.

Karena itu, percepatan vaksinasi booster yang capaiannya kini sudah menyentuh 86 persen terus dikebut Pemkot Yogyakarta.

Baca juga: Polisi Selidiki Mobil Jip yang Diduga Sengaja Halangi Laju Ambulans di Klaten

"Vaksinasi booster kita percepat terus. Sekarang sudah 86 persen. Sementara kabupaten lain, belum ada yang sampai segitu. Tapi, ini belum selesai, kita kejar terus sampai 100 persen tentunya," urainya, Kamis (17/6/2022).

Emma memaparkan, rendahnya sebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta dapat dilihat dari kasus aktif yang cuma tersisa 11 pasien saja.

Sementara kasus harian yang muncul terus konsisten di bawah 5, dalam kurun satu bulan terakhir, dimana seluruhnya berstatus tanpa gejala.

"Makanya, selter kita sekarang kosong, semua pasiennya isoman (isolasi mandiri) karena tidak bergejala. Sementara tambahan kasus hariannya, nol, satu, dua, ya bisa dibilang konsisten landai sejauh ini," ujar Kadinkes.

"Kita bisa lihat itu, 156 jemaah haji yang berangkat, kan kemarin test PCR, hasilnya negatif semua. Itu menunjukan kalau sebaran Covid-19 di kota sangat landai, mengingat capaian booster sudah tinggi," imbuhnya.

Walau begitu, ia menyampaikan, fenomena ini tak lantas membuat jajarannya berleha-leha. Alhasil, langkah tracing, testing dan treatment tetap digencarkan.

Terutama, pada aktivitas publik yang cenderung rawan penularan virus, mengingat pelonggaran sudah diterapkan.

Baca juga: Polres Kulon Progo Catat 1.546 Teguran dan 5 Laka Lantas Sejak Operasi Patuh Progo 2022 Digelar

"Kita lakukan pengamatan terus itu, termasuk di sekolah. Tapi, sejauh ini, kasus tidak ada. Jika muncul, ya tentunya kita lakukan tracing. Kalau dari penularan di masyarakat, hasil tracing belum ada subvarian baru di Kota Yogya. Namun, kita tetap harus waspada," katanya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, mengungkapkan, tren lonjakan kasus yang telah terjadi di beberapa daerah, jadi sinyal genting untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal tersebut, selaras dengan instruksi pemerintah pusat, dalam rakor tempo hari.

"Terutama kenaikan angka secara nasional yang sekarang sudah hampir di angka 5 ribu. Kalau sampai 7 ribu, akan ada skema khusus. Kalau per hari sampai segitu, tentu bakal ada kebijakan baru," ungkapnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved