Tercatat 739 Kasus Suspek PMK di Klaten Menyebar di 16 Kecamatan
"Ini memang ada peningkatan suspek menjadi 739 kasus dan sudah menyebar di 16 kecamatan. Paling banyak di Jatinom, Tulung, Ngawen dan Karanganom,"
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih terus bertambah. Data terbaru kasus PMK di daerah itu berjumlah 739 kasus suspek.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat telah mengajukan permintaan vaksin hewan ternak ke pemerintah pusat.
"Ini memang ada peningkatan suspek menjadi 739 kasus dan sudah menyebar di 16 kecamatan. Paling banyak di Jatinom, Tulung, Ngawen dan Karanganom," ucap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten, Triyanto saat TribunJogja.com temui di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (16/6/2022).
Baca juga: Sekda Kulon Progo Lepas 110 Calon Jemaah Haji, Diberangkatkan ke Asrama Donohudan
Menurut dia, untuk menekan penyebaran kasus itu ke hewan ternak lainnya, pihaknya telah meminta peternak untuk memperhatikan kebersihan kandang, sanitasi dan nutrisi yang masuk kepada hewan ternak.
"Penyemprotan disinfektan juga harus berkala, kalau ada hewan yang panas segera diberi obat dan ini sudah berjalan di lapangan," imbuhnya.
Ia mengakui jika pihaknya sudah mengirimkan kebutuhan vaksin PMK bagi Kabupaten Klaten ke pemerintah pusat pada beberapa waktu kemarin.
"Namun hingga saat ini, kita masih menunggu vaksinnya itu datang kapan. Ada juga kabar kalau vaksin sudah datang tapi yang dapat priortad Jatim dan Aceh karena kasusnya tinggi," imbuh dia.
Ia merinci, kebutuhan vaksin bagi hewan ternak jenis sapi perah di Klaten sebanyak 6.783 ekor, sapi potong sebanyak 104.162 ekor, kerbau 641, kambing 108.932, domba 51.278 dan babi 1.400 ekor.
"Ini kita ajukan semuanya, nanti kalau keluar vaksinnya berapa ya terserah dari pihak kementerian. Itu kan tergantung berapa stok vaksinnya juga," imbuh dia.
Sementara itu, Kepala DKPP Klaten, Widiyanti menjelaskan dengan naiknya kasus PMK, pihaknya tetap menyiapkan langkah-langkah agar pelaksanaan kurban pada Idul Adha tetap berjalan.
Baca juga: PPDB SMP Kota Yogyakarta: Pemerataan Jalur Zonasi Wilayah Sukses, Cakupan Jarak Disetarakan
"Kita sudah mencoba berbagai alternatif agar masyarakat mudah juga mencari hewan kurban. Kita juga lerjasama dengan Kominfo agar masyarakat beli hewan secara online untuk hindari kontak ternak dengan manusia," ucapnya.
Ia juga mendorong warga Klaten, untuk membeli hewan melalui tentangganya masih-masing seperti tetangga satu RT, desa atau kecamatan.
"Kita maksimalkan ternak yang kita punya ya. Setelah kita hitung kebutuhan ternak kita untuk kurban terpenuhi dan tercukupi," imbuhnya. (Mur)