Penjual Kuliner Olahan Daging Sapi di Sleman Ikut Terdampak Wabah PMK
"Saya melihat dari segi omzet, sebelum ada isu PMK omzet kami masih normal-normal saja, tetapi saat ini jelas ada penurunan omzet," kata Pengelola Sop
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wabah penyakit mulut dan kuku ( PMK ), turut memberikan dampak pada industri kuliner.
Seperti halnya industri kuliner Sop Gajah Seyegan yang berada di Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, kini turut merasakan dampak adanya wabah PMK.
"Saya melihat dari segi omzet, sebelum ada isu PMK omzet kami masih normal-normal saja, tetapi saat ini jelas ada penurunan omzet," kata Pengelola Sop Gajah Seyegan, Merici Putri, kepada Tribunjogja.com melalui telepon, Kamis (16/6/2022) siang.
Baca juga: Tercatat 739 Kasus Suspek PMK di Klaten Menyebar di 16 Kecamatan
Katanya, jumlah penurunan tersebut mencapai 20 persen.
Pihaknya terus memastikan bahan utama yakni daging sapi yang diperolehnya melalui para supplier harus aman dan layak untuk dikonsumsi.
Pihaknya pun merasa yakin, daging dari para supplier tersebut sudah melalui tahap seleksi dengan baik.
Pihaknya berharap, Wabah PMK tersebut dapat segera teratasi dengan baik sehingga terjadi penurunan kasus PMK dengan cepat.
Baca juga: Sekda Kulon Progo Lepas 110 Calon Jemaah Haji, Diberangkatkan ke Asrama Donohudan
Tidak hanya itu saja, tambahnya, Merici sendiri berharap dokter hewan maupun Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan dapat memberikan antisipasi munculnya wabah PMK kembali.
"Karena saya ingin pengolahan daging dan transaksi jenis daging dapat kembali normal," ujarnya. (Nei)