Berita Sleman Hari Ini
Waspada! 161 Kasus DBD Terjadi di Sleman, 1 Meninggal Dunia
Satu kematian akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini dialami seorang anak kecil, berusia 8 tahun di Kapanewon Mlati.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Meskipun kini sudah ditemukan 161 kasus DBD di Sleman , Cahya mengatakan, jumlah tersebut relatif kecil jika dibanding tahun sebelumnya yang bisa mencapai 400-500-an kasus.
Hal ini karena Kabupaten Sleman menerapkan program si Wolly Nyaman, yaitu upaya pengendalian kasus DBD dengan menyebar nyamuk ber-wolbachia.
"Program wolbachia cukup bagus. Biasanya (kasus DBD ) tinggi, bisa sampai 400-500, tapi sekarang sudah tertekan sedemikian rupa. Sekarang relatif kecil," kata Cahya.
Lebih lanjut, Mantan Direktur RSUD Sleman ini mengungkapkan, selain DBD masyarakat juga diimbau mewaspadai penyakit leptospirosis di musim penghujan.
Sebab, hingga saat ini di Sleman sudah ada 16 laporan kasus penyakit akibat bakteri ini.
"Leptospirosis ada 16 kasus. Tapi belum ada kematian, alhamdulillah. Terbanyak di Prambanan 5 kasus. Kemudian Berbah 4 kasus dan Kalasan 3 kasus," kata dia.( Tribunjogja.com )