Berita Bisnis Terkini

Sempat Berkurang, Ketersediaan Daging Sapi di Kota Yogya Normal Kembali

Ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta sempat turun karena pasar hewan dan penjual daging sapi memilih tutup karena penyakit mulut dan kuku.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
zoom-inlihat foto Sempat Berkurang, Ketersediaan Daging Sapi di Kota Yogya Normal Kembali
IST
Ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta memastikan hingga saat ini ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta aman. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta , Suyana mengakui ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta sempat turun karena pasar hewan dan penjual daging sapi memilih tutup karena penyakit mulut dan kuku ( PMK ).

Kendati demikian, saat ini ketersediaan daging sudah normal kembali.

Baca juga: Satu Kandang Kelompok di Kota Yogyakarta Tutup Karena Khawatir PMK

"Memang kemarin ada yang tidak jualan, ya ada yang karena ikut-ikutan pedagang lain, ada yang karena pengen istirahat. Tetapi tiga hari setelah itu sudah normal kembali, saat ini sudah normal," katanya, Kamis (09/06/2022).

Ia melanjutkan saat ini ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta sekitar 800-1.000 kg per hari. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan daging sapi .

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Sekarang semuanya sudah normal,"lanjutnya.

Suyana menyebut hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan kasus adanya PMK di Kota Yogyakarta .

Sejak ada temuan kasus PMK di beberapa daerah, pihaknya langsung mengumpulkan peternak.

Pihaknya mensosialisasikan penanganan dan pencegahan PMK .

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan hewan.

Baca juga: Kombinasikan Stamping Out dan Vaksinasi, AFKHI Dukung Penuh Penanggulangan PMK

Dengan deteksi dini tersebut, diharapkan tidak terjadi penularan PMK di Kota Yogyakarta .

Sebelumnya,Pengelola kandang kelompok UD Segar Farm, Sudi Harsoyo terpaksa menutup kandang kelompok hingga waktu yang belum ditentukan.

Penutupan tersebut dilakukan karena peternak takut ternaknya terpapar PMK .

"Sebelumnya kami sudah tidak menerima sapi dari daerah yang terpapar PMK . Sapi yang ada di kandang juga dicek oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta . Untuk mencegah PMK , kami selalu menjaga kebersihan kandang," bebernya.

"Tetapi sekarang kandang kelompok karena takut, PMK marak, kami takut risikonya. Penutupan belum tahu sampai kapan, yang jelas nunggu aman," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved