Berita Bencana Alam
Hujan Deras dan Angin Kencang di Gunungkidul, Belasan Pohon Tumbang hingga Genting Beterbangan
Akibat terjangan hujan deras yang disertai angin kencang tersebut, belasan pohon dilaporkan tumbang hingga genting atap bangunan beterbangan
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Hujan deras disertai angin kencang melanda sebagian wilayah Gunungkidul pada Rabu (08/06/2022) petang.
Akibat terjangan hujan deras yang disertai angin kencang tersebut, belasan pohon dilaporkan tumbang hingga genting atap bangunan beterbangan.
Kepala Seksi Pencegahan, Kesiapsiagaan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Agus Wibawa, mengatakan baru menerima laporan dampak kejadian di satu Kapanewon.
"Sejauh ini yang dilaporkan, sebagian besar terjadi di Wonosari," kata Agus dihubungi malam ini.
Dilaporkan, setidaknya 12 pohon tumbang. Tersebar di kalurahan Baleharjo, Sumbermulyo, Kepek, hingga pusat Kota Wonosari.
Agus juga menyampaikan satu baliho nyaris ambruk di sebuah toko pascaditerjang angin kencang sore tadi.
Sementara di Kepek dan Sumbermulyo, genting dan asbes bangunan beterbangan karena angin kencang yang menerjang.
"Sebagian besar lokasi kejadian sudah tertangani oleh Tim Reaksi Cepat (TRC)," ungkapnya.
Tumbangnya pohon juga mengenai jaringan listrik hingga alirannya padam di sejumlah wilayah Wonosari.
Adapun listrik kini kembali menyala setelah sempat padam selama kurang-lebih satu jam.
Sejumlah lokasi kejadian saat ini masih dalam penanganan oleh anggota TRC di lapangan. Sementara BPBD Gunungkidul terus memonitor dampak kejadian dari hujan angin sore ini.
"Sampai kini kami masih terus melakukan update data," kata Agus.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono juga memastikan penanganan masih terus dilakukan.
Ia pun turut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sebab menurutnya potensi hujan angin masih bisa terjadi mengingat saat ini mulai masuk musim kemarau basah.
Ia pun meminta masyarakat selalu melakukan antisipasi.
"Salah satunya dengan memantau prakiraan cuaca dari BMKG, terkait potensi cuaca ekstrem," jelas Purwono.
( tribunjogja.com )