Berita Pendidikan Hari Ini
UGM Buka Prodi Magister Kecerdasan Artifisial, Segini Biaya Kuliahnya
Didirikan pada 30 Mei 2022, prodi ini akan unggul dalam penguatan konsep fundamental di bidang Kecerdasan Artifisial.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Gadjah Mada ( UGM ) mendirikan Program Studi (Prodi) Magister Kecerdasan Artifisial.
Prodi ini siap untuk diikuti pada semester mendatang.
“Program studi ini didirikan untuk memenuhi tenaga ahli di bidang kecerdasan artifisial yang meningkat signifikan seiring dengan era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, hal ini sekaligus akan memunculkan banyak riset-riset yang berdampak besar yang berbasis pada (topik) kecerdasan artifisial,” tutur Dekan MIPA UGM, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Jumat (3/6/2022).
Ia menjelaskan, prodi tersebut sudah didirikan pada 30 Mei 2022 kemarin.
Baca juga: Mahasiswa UGM Membuat Cairan Penetral Bau Sampah Bernama Eco Lindi
Dengan pendirian Prodi Magister Kecerdasan Artifisial dalam lingkungan Fakultas MIPA, Prof. Kuwat mengatakan bahwa prodi ini akan unggul dalam penguatan konsep fundamental di bidang Kecerdasan Artifisial.
Sehingga, ilmu tersebut dapat diterapkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nyata dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Prodi Magister Kecerdasan Artifisial ini dapat diikuti oleh setiap orang yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana dari semua disiplin ilmu, baik dari rumpun agraria, media, humaniora, dan lain sebagainya.
Para calon mahasiswa hanya perlu memenuhi segala persyaratan dan lulus dalam ujian tertulis yang diadakan oleh Prodi Magister Kecerdasan Artifisial ini sendiri.
Setelah lulus dari Prodi Magister Kecerdasan Artifisial, para lulusan akan menyandang gelar M.C.S(AI).
“Nanti, alumni bisa bekerja sebagai data scientist dan analyst, AI Specialist, Machine Learning Enginer, AI Enterprenuer, dan lain sebagainya,” beber dia.
Saat ini, sudah ada 15 dosen bergelar Doktor yang akan mengampu Prodi Magister Kecerdasan Artifisial tersebut, dengan sebagian di antaranya merupakan profesor yang kompeten pada bidang masing-masing.
Terkait fasilitas, Kuwat mengatakan, Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM saat ini juga telah menyediakan supercomputer keluaran terbaru, yakni NVIDIA DGX A100, untuk digunakan guna keperluan pengajaran, penelitian, dan lain sebagainya.
Selain itu, juga telah ada fasilitas seperti Deep Learning Research Center, Laboratorium Sistem Cerdas, dan berbagai fasilitas lainnya demi mendukung pengembangan Artificial Inteligence.
Semua orang dari berbagai disiplin ilmu bisa mengikuti Prodi Magister Kecerdasan Artifisial.
Baca juga: Pakar UGM Jelaskan Fenomena Suhu Dingin yang Terjadi di Yogyakarta Beberapa Hari Terakhir
Lalu bagaimana dengan kondisi mahasiswa yang berasal dari rumpun bukan ilmu komputer, layaknya disiplin ilmu dari rumpun medika, agraria, humaniora, dan lain sebagainya?
Untuk menjembatani hal itu, Prodi Magister Kecerdasan Artifisial juga menyelenggarakan Program Pra S2 Kecerdasan Artifisial.
“Bagaimana dengan calon mahasiswa yang bukan berasal dari rumpun komputer dan ilmu formal? Ilmu formal yang dimaksudkan ini antara lain adalah Ilmu Komputer, Informatika, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Data Science, Elektronika dan Instrumentasi, Science Computasi, Matematika, Statistika, dan lain sebagainya. Kami akan menyelenggarakan program pra S2 Kecerdasan Artifisial untuk mempermudah para calon mahasiswa memasuki Prodi Magister Kecerdasan Artifisial,” pungkas Prof. Kuwat.
Dari websitenya, Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau biaya kuliah yang harus dibayarkan per semester adalah Rp 12 juta.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Prodi Magister Kecerdasan Artifisial , Anda bisa mengecek di http://dcse.fmipa.ugm.ac.id/site/id/mka/. ( Tribunjogja.com )