ADVERTORIAL

Bupati Bantul Ajak Jemaat GKJ Pundong Selalu Hidup Harmonis di Masyarakat Majemuk

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan jemaat GKJ Pundong, Srihardono, Bantul, untuk terus hidup harmonis dalam masyarakat majemuk.

Penulis: Agus Wahyu | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi GKJ Pundong
Prosesi penahbisan Pendeta Yafet Kristiyan Hadi STh, berlangsung khidmat di Gereja Kristen Jawa Pundong, Srihardono, Bantul, Rabu (1/6/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pundong, Srihardono, Bantul, untuk terus hidup harmonis dalam masyarakat majemuk.

Keharmonisan, sebut Halim, berdasarkan atas Pancasila dan UUD 1945.

Ungkapan itu disampaikan Bupati Bantul saat acara prosesi penahbisan Pendeta Yafet Kristiyan Hadi STh, yang berlangsung khidmat di GKJ Pundong, Desa Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Rabu (1/6/2022).

“Harmonis adalah nomor satu. Kebhinekaan harus disadari dalam masyarakat yang majemuk. Dalam hal ini, GKJ Pundong berperan untuk mengedepankan sikap kebersamaan, toleransi dan mengamalkan ajaran Kristiani. Hal ini agar terus menjaga Bantul harmonis, sejahtera, dan berkeadilan,” ujarnya.

Sekadar diketahui, prosesi syukur ini dibalut dalam nuansa Jawa yang kental. Alunan gamelan mengiringi prosesi suci tersebut.

Baca juga: Bupati Bantul Tegaskan Tak Akan Tutup Pasar Hewan di Bantul

Sejak awal tamu undangan masuk pun sudah disambut dekorasi dan iringan khas layaknya orang menikah.

Para majelis dan panitia yang bertugas pun mengenakan busana adat Jawa lengkap.

Pendeta Yafet yang lahir di Sleman, 31 Oktober 1993 ini secara mantap memulai karya penggembalaannya tepat pada Peringatan Hari Lahir Pancasila.

Selain Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, hadir pada penahbisan tersebut, Pembimas Kristen Kantor Wilayah DIY, Badan Pelaksana Sinode XXVII GKJ, Badan Pelaksana Klasis XXXVII GKJ Klasis Yogyakarta Selatan, Forkompinkap Pundong, dan jemaat GKJ Pundong.

Dalam kotbahnya, Pendeta Yafet menyadari akan kekuatan menjalani panggilan Tuhan untuk tugas penggembalaan. Berbekal iman dan percaya, sesuatu yang tak mungkin akan menjadi mungkin.

“Saya percaya akan kekuatan Tuhan untuk menjalani panggilan. Hal ini seperti teladan dari nabi Yeremia,” ujarnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved