ADVERTORIAL
Bupati Bantul Tegaskan Tak Akan Tutup Pasar Hewan di Bantul
Pemkab Bantul lebih memilih melakukan disinfeksi, pantauan dan pemeriksaan ternak daripada menutup pasar hewan.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menanggapi sepinya pedagang daging sapi di Pasar Bantul sejak Rabu (1/6/2022) dan diperkirakan sebagai imbas mogoknya para jagal sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Segoroyoso, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan, bahwa pihaknya tak akan menutup pasar hewan yang ada di wilayah Bantul.
"Jadi, Bantul sangat berpihak kepada konsumen yang membutuhkan daging sapi. Perkara PMK , Bantul lebih memilih melakukan disinfeksi, pantauan dan pemeriksaan ternak daripada menutup pasar hewan," ujarnya, Kamis (2/6/2022).
Ia mengatakan, bahwa apa yang dilakukan para jagal sapi ini lantaran mereka terkena imbas penutupan pasar-pasar hewan di luar Bantul.
Ditutupnya pasar-pasar tersebut tentu akan berdampak pada perdagangan daging sapi di Kabupaten Bantul .
Baca juga: Sebanyak 88 Ternak di Bantul Terindikasi PMK, 13 di antaranya Dinyatakan Positif
Pasalnya, sapi yang dipotong rata-rata berasal dari luar Bantul .
Sementara, Kepala Bidang Sarana Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul , Arum Bidayati mengakui, pedagang daging sapi di sejumlah pasar di Bantul tak buka sampai Jumat (3/6/2022) besok.
Hal itu sesuai adanya pemberitahuan dari paguyuban Kelompok Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS), Kapanewon Pleret, yang tak melakukan aktivitas pemotongan sapi lantaran banyak pasar hewan tutup.
"Kebanyakan sapi yang dipotong di Segoroyoso 80 persen dari Gunungkidul. Sementara pasar sapi di Gunungkidul tutup semua, karena PMK. Demikian pasar hewan di Jawa Tengah juga pada tutup," terangnya. ( Tribunjogja.com )