Kisah Inspiratif

Sabar dan Ikhlas Jadi Modal Mbok Ponijem yang Telah 25 Tahun Jadi Buruh Gendong di Pasar Beringharjo

Setiap hari Mbok Ponijem harus berangkat menggunakan transportasi umum yakni mini bus dari rumahnya di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo . 

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
Mbok Ponijem (75), satu di antara pekerja jasa buruh gendong barang di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (1/6/2022) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Buruh gendong masih menjadi mata pencaharian yang banyak ditemui di beberapa pasar tradisional di Yogyakarta.  

Satu di antaranya Mbok Ponijem (75), yang telah menekuni profesi tersebut sejak 1997 di Pasar Beringharjo

Di usianya yang tak lagi muda, ia selalu semangat saat bekerja sebagai jasa buruh gendong barang. 

Sesekali ia menawarkan jasanya kepada wisatawan yang membeli barang di Pasar Beringharjo

"Jasa gendongnya bu, pak," katanya, saat melihat wisatawan yang melintas di depannya membawa banyak barang belanjaan. 

Baca juga: Ratusan Buruh Gendong di Pasar Beringharjo Terima Bantuan Sembako dan Seragam

Sehari-hari dia duduk di lantai dua Pasar Beringharjo , tepat di antara Blok III dan Blok IV, sembari menanti para wisatawan menggunakan jasanya. 

Siapa sangka, di usianya yang sudah menginjak 7 dekade itu, ia masih mampu mengangkat beban 60 kilogram. 

"Kadang ada orang yang minta bawakan barang dengan berat 100 kilogram. Tapi, karena barang itu terlalu berat dan saya tidak kuat, jadi saya pakai gerobak sorong. Nanti ketika di tangga, saya angkat barangnya dan lanjut lagi bawa barang itu pakai gerobak sorong," paparnya. 

Harga jasa yang ditawarkannya pun beragam, mulai dari Rp5.000 - Rp10.000. 

Harga tersebut, ia patok berdasarkan jarak tempuhnya. 

Dalam sehari dia mampu menerima 5 orang yang menggunakan jasa tersebut. 

"Tapi pernah sehari tidak ada pemasukan sama sekali. Apalagi waktu pandemi Covid-19 , selama sebulan saya tidak membuka jasa gendong barang di Pasar Beringharjo ," ujarnya. 

Walau demikian, hal itu tetap harus dilakukannya dengan ikhlas dan sabar. 

Usaha tersebut, ia jalankan setiap hari, sejak pukul 09.00 - 16.00 WIB. 

Baca juga: Cerita Rubinem dan Ngatinem, Buruh Gendong Pasar Beringharjo yang Gigih Belajar Membaca Alquran

Setiap hari Mbok Ponijem harus berangkat menggunakan transportasi umum yakni mini bus dari rumahnya di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo . 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved