Berita Bantul Hari Ini
Disdikpora Bantul Imbau Sekolah Waspadai Jajanan di Luar Sekolah
Karena kantin masih tutup selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, sasarannya adalah jajanan yang ada di luar pagar sekolah.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul terus berupaya untuk menjaga kesehatan lingkungan sekolah .
Selain bahaya Covid-19 yang masih belum hilang, banyak hal yang harus diantisipasi termasuk hepatitis misterius yang mengancam anak-anak.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pun wajib diterapkan selain protokol kesehatan (prokes).
Kepala Disdikpora Bantul , Isdarmoko menyatakan dalam menerapkan PHBS di lingkungan sekolah, pihaknya telah bekerjasama dengan BPOM untuk mengecek jajanan di lingkungan sekolah.
Karena kantin masih tutup selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, sasarannya adalah jajanan yang ada di luar pagar sekolah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bantul Kembali Naik Setelah Tracing Sampling di Sekolah-sekolah
"BPOM mengambil sampel yang jualan di luar pagar, dan ternyata memang ada yang berbahaya, mengandung zat berbahaya melebihi ambang normal," ujarnya Rabu (1/6/2022).
Isdarmoko memaparkan bahwa memang hanya satu sekolah yang dilakukan uji petik oleh BPOM yakni yang berada di sekitar Krapyak, Kapanewon Sewon.
Namun dari fakta tersebut, dirasa cukup untuk menjadi dasar pihaknya dalam mengimbau sekolah-sekolah agar waspada bahayanya jajan sembarangan.
"Dari ini kita pakai untuk dasar kita mengimbau sekolah-sekolah agar dapat menjaga dan menerapkan PHBS, termasuk ketika jajan harus waspada karena banyak jajanan yang tidak sehat. Maka diimbau agar anak-anak untuk membawa bekal dari rumah," terangnya.
Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi bahayanya jajan sembarangan, karena ada potensi jajanan tersebut mengandung pewarna, pengawet dan pemanis yang berbahaya bagi kesehatan.
Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan sekolah ramah anak dan sekolah sehat.
"Jangan sampai nanti anak-anak terlalu banyak mengkonsumsi jajanan-jajanan yang tidak sehat, yang mengandung zat-zat berbahaya," ucapnya.
Dirinya mengakui bahwa sebelum Covid-19, anak-anak tidak jajan di luar karena kantin sekolah masih buka.
Namun lantaran pandemi Covid-19 ini, belum ada kantin yang buka.