Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
Kirab Budaya Wanurejo Magelang Angkat Ikon Wayang Sebagai Simbol Kebangkitan
Kirab budaya Wanurejo merupakan pagelaran budaya tahunan yang digelar untuk memperingati hari jadi Desa Wanurejo.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda sagita Ginting.
TRRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Setelah hampir tiga tahun tidak diselenggarakan akibat tekanan pandemi.
Kirab budaya Wanurejo kembali digelar dengan mengangkat ikon seni wayang.
Ikon wayang ini pun, dijadikan simbol kebangkitan yang dibuat dalam bentuk ogoh-ogoh berukuran raksasa.
Ada yang mengambil karakter wayang Gatot Kaca, Semar, hingga Hanoman.
Kemudian, wayang-wayang tadi diarak mulai dari Terminal Borobudur hingga Balkondes Wanurejo.
Baca juga: Pagelaran Wayang Topeng Panji Hadir Lagi di Museum Sonobudoyo, Ini Info Jadwal dan Harga Tiketnya
Selain wayang raksasa, gunungan hasil bumi pun turut diarak-arak. Isinya pun bermacam-macam, ada buah-buahan, sayur-mayur, palawija, hingga padi.
Bahkan, kesenian yang lain seperti tarian Kinara-kinari, Jathilan, Dayakan, hingga musik khas Jawa pun dipertontonkan.
Alhasil, pagelaran kiraban Wanurejo pun menjadi magnet bagi warga sekitar.
Mereka memadati sepanjang jalan yang menjadi rute arak-arakan.
Riuh sorak hingga tepuk tangan dari para penonton pun menambah semarak pagelaran budaya tersebut.
Lurah Wanurejo, Edi Suryantono mengatakan, kirab budaya Wanurejo merupakan pagelaran budaya tahunan yang digelar untuk memperingati hari jadi Desa Wanurejo.
Sementara ,dipilihnya wayang sebagai simbol kebangkitan untuk menghidupkan kembali aktivitas budaya tersebut yang ikut membeku dan mandek akibat pandemi.
"Tahun ini, kami ambil temanya wayang setelah 3 tahun tidak ada kirab budaya akibat pandemi. Pada kirab kali ini, kami ingin seni wayang dihidupkan kembali. Karena, kami ini desa wisata berbudaya jadi dalang-dalang yang ada di desa akan dihidupkan kembali," ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (29/05/2022).
Ia menambahkan, sebanyak sembilan dusun mengikuti pagelaran kirab budaya yakni Dusun Barepan, Dusun Bejen, Dusun Brojonalan, Dusun Gedongan, Dusun Jowahan.
Kemudian, Dusun Ngentak, Dusun Soropadan, Dusun Tinggal Kulon, dan Dusun Tingal Wetan.
Baca juga: Pementasan Teater Wayang Cekakak: Pembalasan Operasi Gagak
"Jadi semua dusun-dusun ini akan ada penilaiannya. Penilaiannya itu yang dari ikon, hasil bumi, hingga kreasi. Jadi, macam-macam yang akan dilombakan nanti,"ujarnya.
Sementara itu, Bendrat Agus Sulistia Ketua Panitia Gelar Budaya Wanurejo mengatakan, diadakannya kembali pagelaran ini setelah adanya pelonggaran aktivitas yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Kemarin, kan Pak Jokowi sudah membuka aturan untuk mudik sehingga itu menjadi acuan kami. Alhamdulilah, karena sudah lama tidak dilaksanakan semangat dari warga luar biasa ada sekitar seribuan orang yang ikut dalam kirab kali ini," ujarnya.
Ia pun berharap, dengan dilaksanakannya kembali kirab budaya dapat memacu semangat masyarakat untuk kembali bangkit setelah dua tahun lesu diterpa pandemi.
"Harapan kami dengan dua tahun (saat pandemi) nangis bersama. Kita garap ini agar dapat memacu semangat teman yang lain. Bahwa pandemi bisa menjadi teman kita,"urainya. ( Tribunjogja.com )