Para Carik di Bantul Ikut Berkiprah Memajukan Ekonomi di Kalurahan

Paguyuban Carik Bantul 'Unggul Pawenang' menggelar kegiatan Syawalan di Taman Seribu Batu, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo Bantul, Jumat (27/5/20

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Paguyuban Carik Bantul 'Unggul Pawenang' menggelar kegiatan Syawalan di Taman Seribu Batu, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo Bantul, Jumat (27/5/2022) sore kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Paguyuban Carik Bantul 'Unggul Pawenang' menggelar kegiatan Syawalan di Taman Seribu Batu, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo Bantul, Jumat (27/5/2022) sore kemarin.

Ketua paguyuban, Zuchri Saren Satrio mengungkapkan bahwa Paguyuban Carik memiliki tujuan salah satunya adalah turut berkiprah untuk memajukan ekonomi di kalurahan atau desa.

Maka dari itu pihaknya memilih Taman Seribu Batu dalam acara tersebut sebagai wujud dukungan bagi bangkitnya ekonomi Bantul dari sektor pariwisata.

Baca juga: Kembali Meningkat, Kasus Covid-19 di DI Yogyakarta 28 Mei 2022 Bertambah 24 Kasus Baru

Terlebih retribusi yang didapatkan dari pembukaan obyek Taman Seribu Batu sebagian masuk ke dalam PAD Kalurahan Mangunan.  

"Hal ini sejalan dengan tiga fungsi yang kita emban. Yakni fungsi keuangan, fungsi perencanaan serta fungsi mengamankan arsip dan aset," ujar pria yang juga Carik Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pajangan tersebut.

Dalam hal arsip dan aset, seorang carik harus bisa memetakan dan memiliki data lengkap luasan dan lokasi tanah kas desa maupun tanah Sultan Ground di wilayah masing-masing.

Dalam fungsi perencanaan, seorang carik harus mampu memberikan ide atau gagasan untuk membangun wilayah, memajukan ekonomi dan juga menampung serta menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi masyarakat melalui Musrenbang.

Melihat fungsi yang berat itu, maka Satrio berharap agar pemerintah Kabupaten Bantul bisa memfasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas. Mengingat banyak juga carik di Kabupaten Bantul yang baru dan belum mengikutinya.

"Ada yang belum mendapat Bimtek, sehingga masih didapati Carik yang bingung ataupun gamang saat melaksanakan tugasnya. Maka besar harapan kami adanya peningkatan kapasitas dengan Bimtek tadi," bebernya.  

Kabag Bina Pemerintahan Kalurahan dan Kapanewon/Kemantren Biro Tapem Setda DIY, KPH H Yudanegara yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa posisi carik ibarat ‘lehernya’ kalurahan. Tanpa leher maka sebuah kalurahan tidak akan  berjalan seperti yang diharapkan.

Baca juga: Kalangan Akademisi di Yogyakarta Pertanyakan Urgensi Pembatasan Pengajuan PK

Namun demikian, ia menekankan bahwa carik harus senantiasa bekerja sama dengan berkoordinasi dengan perangkat kalurahan yang lain dalam melaksanakan tugasnya.

"Karena tidak mungkin seorang carik bisa bekerja sendiri, namun butuh dukungan perangkat yang lain. Selain tugas yang ada, untuk para carik ini juga menjadi salah satu penjaga keistimewaan di DIY," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengungkapkan bahwa pemerintah daerah semaksimal mungkin melakukan upaya, program untuk kalurahan serta support anggaran.

Misalnya tahun ini ada anggaran Rp 50 juta untuk masing-masing padukuhan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, memberantas stunting dan juga meningkatkan derajat kesehatan maupun ekonomi di masyarakat. (nto) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved