Tips Sehat

Waspada Hipertensi: Ternyata Segini Perbandingan Kadar Kolesterol pada Daging Kambing, Sapi, & Ayam

Seberapa besar perbandingan kadar kolesterol pada daging kambing, sapi dan ayam sehingga membuat daging kambing lebih baik?

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
kolase via ojaexpress/tribunnews
Ilustrasi daging kambing dan sapi 

Menurutnya, lebih dari 90 persen penyebab hipertensi adalah faktor genetik atau keturunan yang dikategorikan sebagai hipertensi primer atau essential hypertension.

Sementara terkait asupan makanan, hipertensi dikaitkan dengan jumlah asupan garam.

“Konsumsi garam meningkat, hipertensi meningkat,” tutur dia.

Persepsi salah

Sehingga, kemungkinan persepsi yang salah terkait efek konsumsi daging kambing maupun sapi dan hipertensi adalah mengenai kandungan garam dan/atau risiko kandungan lemak atau kolesterolnya.

Naiknya kolesterol, lanjut dia, menjadi risiko tambahan yang nilainya berlipat meningkatkan risiko serangan kardiovaskultas seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan lain-lain.

Melansir Kompas.com, 18 Februari 2020, menuliskan bahwa daging kambing tidak sepenuhnya dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini tentu saja merujuk pada fakta kandungan yang ada dalam daging kambing tersebut.

Lantas bagaimana selama ini daging kambing bisa dianggap menyebabkan hipertensi?

Baca juga: Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi, Kenali Dulu 12 Penyebab Hipertensi Berikut Ini

Momen berkumpul bersama keluarga di hari raya biasanya akan tersaji beragam makanan Lebaran, tak terkecuali olahan daging kambing dan daging sapi.

Olahan daging kambing yang dimasak menjadi macam-macam lauk memang menggiurkan selera makan, tapi ada ketakutan tertentu bagi masyarakat yang dikaitkan dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Faktor cara memasaknya

Konsumsi daging kambing dapat membahayakan kesehatan dikarenakan cara memasaknya, seperti digoreng terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, dipanggang, atau dibakar.

Memasak dengan digoreng, dibakar atau dipanggang dapat meningkatkan kalori makanan dibandingkan versi mentahnya.

Minyak, mentega, atau margarin yang digunakan juga dapat berubah menjadi lemak yang kemudian terserap oleh daging.

Suhu panas saat menggoreng dan memanggang olahan daging kambing maupun sapi, juga membuat kandungan air dalam daging menguap hilang dan digantikan oleh lemak dari minyak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved