Pemerintah Jalin Kerjasama, Surplus Beras dari Sleman Bakal Diserap DKI Jakarta 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani perjanjian kerjasama budidaya padi.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Sekda Sleman Harda Kiswaya bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian, Pemprov DKI Jakarta, Suharini Eliyawati tanam padi setelah penandatanganan perjanjian kerjasama Budidaya Padi di Kampung Mina Padi di Samberembe Candibinangun Pakem, Rabu (25/5/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani perjanjian kerjasama budidaya padi.

Melalui kerjasama itu, membuka peluang besar bagi petani di Sleman untuk mendapatkan pendampingan, subsidi pupuk sekaligus menjual kelebihan hasil atau surplus beras agar bisa diserap ke Ibu Kota. 

Sekda Sleman, Harda Kiswaya menyambut baik jalinan kerjasama tersebut yang diharapkan mampu mengangkat pertanian di Bumi Sembada.

Menurut dia, bentuk konkrit kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta ini adalah adanya pendampingan pertanian. Kemudian, subsidi pupuk.

Selanjutnya, semua padi yang dihasilkan akan dibeli DKI Jakarta melalui BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya. 

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 25 Mei 2022: Tambah 4 Kasus Baru, Pasien Meninggal Dilaporkan Nihil

"Tadi disampaikan, hasil (padi) yang baik saja yang dibeli. Tapi, saya minta semua hasilnya dibeli. Dengan klausul yang diperbaiki ndak papa. tapi harus dibeli semua dan sanggup," kata Harda, setelah penandatanganan perjanjian kerjasama budidaya padi di Kampung Mina Padi Samberembe Candibinangun, Pakem, Rabu (25/5/2022). 

Lahan pertanian di Sleman yang sementara dikerjasamakan seluas 18 hektar. Di Kampung Mina Padi Samberembe, Candibinangun sendiri ada 3,5 hektare.

Harda berharap lahan pertanian yang dikerjasamakan nantinya secara bertahap bisa diperluas hingga 117 hektare.

Di mana satu hektare mampu menghasilkan 6-7 ton padi

Disebutkan, Sleman selama ini menjadi wilayah penyangga Daerah Istimewa Yogyakarta dengan surplus beras mencapai 86.000 ton setiap tahun.

Pangsa pasar beras dari Sleman dijual untuk kebutuhan skala lokal maupun luar daerah. Untuk itu, melalui kerjasama ini diharapkan akan menyejahterakan petani

"Ini suatu harapan yang menggembirakan. Mudah-mudahan pertanian kami nanti berhasil kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta," kata dia. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian, Pemprov DKI Jakarta, Suharini Eliyawati menyampaikan, kerjasama budidaya padi dengan Pemkab Sleman merupakan upaya untuk memberikan jaminan ketersediaan pangan bagi 10 Juta warga DKI Jakarta.

"Jakarta merupakan daerah konsumen bukan produsen. Artinya, kami membutuhkan 98-99 persen pangannya dari daerah," kata Eli. 

Pihaknya membuka peluang dalam jumlah besar serapan beras dari Sleman untuk menopang kebutuhan pangan warga Ibukota. Tetapi sementara ini, 18 hektar yang dikerjasamakan.

Baca juga: Dinkes Kulon Progo Sebut Belum Ada Kasus Hepatitis Akut

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved