Berita Bisnis Terkini

Temuan PMK di Kabupaten Magelang Tak Pengaruhi Permintaan Daging Sapi di Pasar Borobudur

Pasca ditemukannya suspek PMK , harga daging sapi di Pasar Borobudur masih tetap sama.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita
Penjual daging sapi di Pasar Magelang sedang melayani pembelinya, Selasa (24/05/2022). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Peternakan dan Perikanan melaporkan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) kini sudah masuk ke wilayah Kabupaten Magelang .

Namun para penjual daging sapi di beberapa pasar di Magelang mengaku permintaan daging sapi masih aman.

Jubaedah (46) pedagang daging di Pasar Borobudur mengatakan, dirinya sudah mengetahui adanya berita terkait PMK di Magelang .

"Sudah (tahu beritanya) tadi pagi, sejauh ini permintaan daging sapi masih sama saja, tidak ada penurunan tidak tahu juga kalau besok seperti apa. Karena, kan pasar hewan ditutup ya," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Selasa (24/05/2022).

Baca juga: Wabah PMK Picu Kabupaten Magelang Tutup Aktivitas Pasar Hewan Hingga 6 Juni 2022

Ia mengatakan, daging sapi yang dijualnya merupakan hasil dari peternak di daerah Canguk Magelang .

Pasca ditemukannya suspek PMK , ia mengaku harga daging sapi masih tetap sama.

"Benar ini (daging) dari peternak lokal Canguk. Kalau harga daging (sapi) masih normal  Rp140 ribu per kilogramnya," tuturnya.

Pedagang sapi di Pasar Rejowinangun , Wagira (53) mengatakan, sejak ada wabah PMK banyak pembelinya yang menjadi lebih selektif.

"Kalau permintaannya masih sama tetapi pembeli jadi lebih selektif, tanya ini daging dari mana, segar tidak seperti itu," ucapnya.

Ia menambahkan, dirinya pun menjadi lebih teliti sebelum membeli daging sapi untuk dijual.

Bahkan, agar daging sapi yang dijual aman dirinya hanya membeli dari peternak sapi yang sudah menjadi langganan.

"Ya, belinya lebih teliti lagi sekarang cuma stok dari peternaknya langsung yang sudah dikenal, jadi tahu lah prosesnya. Kalau, dulu masih mau mengambil dari kulakan sekarang tidak dulu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang , Joni Indarto mengatakan, suspek PMK ditemukan di beberapa wilayah yakni Salam, Salaman, dan Grabag.

Baca juga: Cegah PMK, Ternak yang Akan Masuk Pasar Hewan Ambarketawang Diperiksa 

"Sementara ada  9 ekor sapi dan 1 kerbau suspek PMK . Diketahui dibeli dari pasar hewan di Muntilan dan Salatiga," ungkapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved