Volume Kendaraan di Malioboro Over Kapasitas dan Masalah Kemacetan Jogja saat Momen Libur Panjang
Selain kondisi jalan yang sudah jauh melampaui kapasitas di Malioboro, Dinas Perhubungan (Dishub) juga menemui kendala terkait parkir.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dijelaskannya, melalui Trans Wisata, bus-bus pariwisata yang mengantar pelancong nanti cukup berhenti dan menurunkan penumpang di tempat parkir yang disediakan.
Selanjutnya, mereka menempuh perjalanan menuju destinasi dengan kendaraan semacam shuttle yang segera direalisasikan.
"Sebenarnya sekarang kan shuttle Si Thole juga sudah mulai jalan. Tapi, itu sifatnya sementara, karena ke depannya kita harus menata sedemikian rupa sistem transportasi, guna mendukung pariwisata," tandasnya, Senin (16/5/2022).
Menurutnya, ketika sistem Trans Wisata sudah benar-benar terwujud, tidak boleh ada bus pariwisata lagi, yang melaju di pusat Kota Yogyakarta.
Sehingga, seluruh pelaku perjalanan pun wajib patuh memarkirkan kendaraannya di TKP resmi, dan melanjutkan perjalananya menggunakan shuttle.
"Ya, bagaimana kalau misalnya bus tidak masuk kota, kita butuh shuttle guna mengantarkan wisatawan menuju objek wisata di Kota Yogyakarta. Nah, itu yang kita sebut sebagai Trans Wisata yang sedang kita godog," cetus Wawali.
"Jadi, nanti jalurnya hanya antar destinasi, muter terus, dan satu tiket bisa berlaku 24 jam, agar wisatawan tak terburu-buru juga kan. Berarti, wisatawan cukup berhenti di TKP, kemudian lanjut perjalanan dengan itu," imbuhnya.
Heroe tidak menampik, salah satu kendala yang masih saja terjadi adalah fenomena bus pariwisata yang terkesan pilih-pilih tempat parkir.
Misalnya, banyak wisatawan yang tak bersedia parkir di TKP Ngabean, karena jaraknya dengan kawasan Malioboro cukup jauh dan harus jalan kaki.
Padahal, saat bus besar yang mereka tunggangi melaju dan berkeliaran di pusat kota, dampaknya bagi lalu lintas sangat terasa.
Ya, aktivitas warga masyarakat otomatis terganggu, akibat kemacetan panjang selama masa libur long weekend.
"Ini terus kita koordinasikan, karena bus itu sebenarnya kan sudah ada tempat parkirnya. Tapi, permasalahannya, mereka itu pilih-pilih. Kalau mereka mau parkir di tempat yang kita sediakan, ya ngga masalah. Sementara kendaraan pribadi, atau mobil, tidak begitu masalah," ungkapnya.
( tribunjogja.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Kendaraan-padat-merayap-di-simpang-Abu-Bakar-Ali-ini.jpg)