Volume Kendaraan di Malioboro Over Kapasitas dan Masalah Kemacetan Jogja saat Momen Libur Panjang
Selain kondisi jalan yang sudah jauh melampaui kapasitas di Malioboro, Dinas Perhubungan (Dishub) juga menemui kendala terkait parkir.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kemacetan di kawasan Malioboro dan pusat-pusat Kota Yogyakarta benar-benar tak terhindarkan sepanjang masa libur panjang atau long weekend pada 14-16 Mei 2022.
Selain kondisi jalan yang sudah jauh melampaui kapasitas, Dinas Perhubungan (Dishub) juga menemui kendala terkait parkir.
Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta, Windarto, berujar kepadatan lalu lintas, khususnya di kawasan Malioboro, semakin diperparah oleh agenda Jogja Cross Culture yang digulirkan di sekitaran Teras Malioboro.
Alhasil, kemacetan di seputar giratori tak terelakkan selama libur panjang akhir pekan lalu.
"Tapi, Malioboro kini memang over capacity. Dengan APILL yang sudah diatur secara otomatis pun belum bisa mengurai kepadatan di sana," paparnya, Senin (15/5/2022).
"Jadi, volume lalu lintas yang lewat sana (Malioboro) kan memang sudah melampaui kapasitas. Sama seperti Jakarta, dengan peralatan yang paling canggih sekalipun ya, kalau over capacity, tetap sulit," imbuh Windarto.
Selain itu, selama akhir pekan lalu, pihaknya mendapati permasalahan banyaknya wisatawan dengan mobil pribadi, yang parkir sembarangan.
Terang saja, jajaran Dishub pun harus ambil langkah tegas lewat penempelan stiker dan penggembosan ban kendaraan para pelanggar.
"Itu semuanya di Jalan Pasar Kembang. Muaranya ke sana semua, karena satu arah, terus menyebabkan penyempitan. Rata-rata kendaraan kecil, paling besar cuma Hiace. Tapi, ya, karena kendaraan pribadi, jadi repot itu, sopirnya kan ikut turun, ikut berwisata juga pastinya," terangnya.
Windarto mengungkapkan, mayoritas pengemudi memilih memarkirkan kendaraannya di luar TKP yang telah tersedia, karena ingin lebih praktis.
Padahal, ia memastikan, masih tersedia tempat yang sangat luas di dereran TKP sekitar Malioboro, seperti TKP Senopati dan Sriwedani.
"Kalau TKP sebetulnya masih ada tempat. Tapi, orang kita memang senengnya begitu, mana yang lebih dekat. Jadinya, begitu ada satu mobil yang parkir di Jalan Pasar Kembang, yang di belakangnya ikut itu," tandasnya.
Sistem Trans Wisata
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menandaskan pihaknya menyadari betul bagaimana animo wisatawan yang semakin tinggi akhir-akhir ini.
Pemkot Yogyakarta pun telah menggodok sebuah sistem Trans Wisata, supaya polemik seputar tourism tersebut mampu sepenuhnya teratasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Kendaraan-padat-merayap-di-simpang-Abu-Bakar-Ali-ini.jpg)