Berita Bantul Hari Ini
Dinkes Bantul : Hati-hati dengan Penyakit yang Disebabkan karena Sampah
Penumpukan sampah menimbulkan masalah baru, yakni penyakit seperti muntaber, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga leptospirosis .
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan berdampak pada menumpuknya sampah di depo, TPS, dan di rumah-rumah warga.
Kondisi ini tentu akan menimbulkan masalah baru, yakni penyakit seperti muntaber, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga leptospirosis .
Maka dari itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan bahwa tumpukan sampah seharusnya tidak berada di ruang terbuka dan harus berada di tempat yang tertutup.
Misalnya membuang sampah di bak sampah atau tempat sampah yang tertutup.
Baca juga: Jalan Panjang dan Tahapan Pembangunan Pabrik Pengolahan Sampah di TPST Piyungan
"Pada dasarnya sampah harus pada tempat tertutup, tidak memandang apakah (TPA) Piyungan tutup atau tidak. Kenapa harus tertutup agar tidak mengundang lalat dan hewan liar yang menyebarkan penyakit," ujarnya Selasa (10/5/2022).
Potensi penyakit itu muncul lantaran adanya aktivitas lalat dan tikus di tumpukan sampah.
Binatang-binatang tersebut disinyalir dapat membawa virus penyakit yang nantinya menular kepada manusia.
"Jenis penyakit yang berisiko muncul dari tumpukan sampah adalah penyakit yang dibawa vektor lalat seperti muntaber, kemudian batuk dan ISPA. Serta beresiko juga Leptospirosis,” ungka pria yang akrab disapa dokter Oki ini.
Maka dalam kondisi saat ini, masyarakat diimbau untuk melakukan pengelolaan sampah, seperti melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik serta menjauhkan tumpukan sampah dari area rumah dan ditempatkan di area terbuka.
Dengan demikian, bau yang timbul dari sampah organik pun dapat diminimalisir.
Sementara sampah anorganik seperti plastik bisa dipilah untuk kemudian di daur ulang.
Baca juga: Akses Jalan ke TPA Piyungan Masih Ditutup, Warga Terdampak Dirikan Posko untuk Halau Truk Sampah
Upaya lain yang bisa dilakukan juga bisa dilakukan dengan penyemprotan disinfektan atau insektisida.
Hal itu penting dilakukan agar hewan pembawa penyakit seperti lalat tidak berkerubung di lokasi penumpukan sampah.
Di sisi lain, penyemprotan bahan kimia itu juga disebut cukup ampuh untuk mematikan organisme penyebab bau busuk dari tumpukan sampah
"Bisa dengan teknologi kimiawi, misal disemprot, seperti penyemprotan disinfektan bisa dari wipol atau bayclin dengan perbandingan 1:9 dengan air. Jadi wipol, lysol atau bayclin diencerkan dengan takaran satu banding sembilan, satu untuk lysol dan sembilan untuk air kemudian dicampur dan disemprotkan ke sampah," ucapnya.
"Atau pakai insektisida bisa dengan cara disemprotkan di tempat sampah agar tidak mengundang lalat dan mematikan organisme di sampah tersebut," tambahnya.( Tribunjogja.com )