Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 8 Mei 2022: Keluarkan Lava Pijar 7 Kali 1,8 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke barat daya, Minggu (8/5/2022).
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke barat daya, Minggu (8/5/2022).
Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi cuaca berawan dan mendung.
Baca juga: INFO Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Minggu 8 Mei 2022
"Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 18-21 °C, kelembaban udara 71-97 persen, dan tekanan udara 627-687 mmHg," ungkapnya.
Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 3-31 mm berdurasi 28-127 detik.
Gempa hembusan terjadi sebanyak 1 dengan amplitudo 3 mm berdurasi 18.6 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 2-14 mm, S-P 0.4-0.7 detik berdurasi 5.2-8.3 detik.
Vulkanik dangkal terjadi 5 kali dengan amplitudo 30-70 mm berdurasi 9.6-12.5 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di Level III Siaga,” ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sowan ke Ustad Dasad Latief, Ngobrol Asyik Tentang Agama Hingga Kejadian Lucu
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tukasnya. (Kur)